GELORA.CO - Gerakan kaum honorer mengepung Ibu kota dipastikan tidak akan dihadir oleh Forum Honorer K2 (Kategori 2) Kalimantan Barat (Kalbar). Ini karena persoalan tidak adanya dana untuk berangkat ke Jakarta.
"Kami tidak akan hadir dalam aksi 30 Oktober karena tidak punya dana. Kami ini honorer dengan gaji yang terbatas jadi susah harus ke Jakarta," kata Koordinator Honorer K2 Kalbar Syarif Feriansyah, Rabu (24/10).
Dia menambahkan, sudah cukup upaya honorer K2 hampir lima tahun ini, termasuk beberapa kali menggelar aksi unjuk rasa. Tapi, sikap pemerintah terhadap honorer K2 tidak ada perubahan. "Kita selalu diabaikan dan hanya diberi harapan. Kita ingin perubahan," ujarnya.
Karena itu, Syarif menegaskan, pihaknya yang sudah sering dikecewakan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan dukungannya dukungannya kepada Prabowo Subianto pada Pilpres 2019 mendatang. Pasalanya, Capres nomor urut 2 ini dinilai bisa mengantarkan 1.768 honorer K2 Kalbar jadi PNS jika nantinya terpilih menjadi presiden.
Ferry, sapaan akrabnya menegaskan, pihaknya sudah membuat keputusan bulat yaitu tidak memilih Jokowi di Pilpres 2019. Karena dirinya meyakini, Prabowo akan menepati janjinya untuk mengangkat honorer K2 menjadi PNS.
"Kami enggak aksi tapi menyatakan sikap bahwa kami mendukung Pak Prabowo dan pasangannya Sandiaga Uno menjadi presiden serta wakil presiden demi perubahan nasib bangsa ini dan nasib honorer K2," tegasnya.
Lebih lanjut, Ferry juga mengaku optimis, dengan ribuan suara honorer K2 di Kalbar, maka akan bisa mendongkrak suara Prabowo di Pilpres 2019. "Kita solid dan akan berjuang memenangkannya," pungkasnya. [jpc]