Sama dengan Survei Ahok di Pilkada DKI, Hashim Tak Percaya Jokowi Unggul 20%

Sama dengan Survei Ahok di Pilkada DKI, Hashim Tak Percaya Jokowi Unggul 20%

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Direktur Komunikasi dan Media Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Hashim S Djojohadikusumo mengungkapkan hasil survei internal Gerindra kini menempatkan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mendekati pasangan petahana Jokowi-Ma'ruf Amin.

Dia pun mengaku tidak percaya terhadap hasil sejumlah survei yang belakangan kompak mengunggulkan Jokowi-Ma'ruf dengam margin diatas 20 %.

"Saya tidak percaya semua survei itu. Itu semua tidak tepat. Di Pilkada DKI 2017 juga semuanya memprediksi Ahok-Djarot akan menang dalam satu putaran pertama, semuanya. Tapi faktanya, semuanya juga salah, jauh," ujar Hashim dalam diskusi bersama media asing di Jl Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (19/10/2018).

Hashim pun menyebut, semua lembaga survei yang kini mengunggulkan Jokowi relatif sama dengan Pilgub DKI Jakarta 2017 lalu. 

Padahal, menurut Hashim, di survei internal Gerindra, Jokowi hanya unggul 6-11%.

"Saya lihat angkanya, semuanya memprediksi Ahok menang 53, 54, 55%. Tapi sekali lagi semuanya salah. Faktanya, Ahok kalah. Kini, survei yang sama menempatkan Jokowi memimpin dengan selisih 20%, padalah survei internal kita Jokowi hanya memimpin 6-11 %. Itu angka internal kita. Jadi bukan 20%," papar Hashim. 

Menurut Hashim, ada alasan mengapa Jokowi saat ini masih unggul. Semua, diakuinya, karena Jokowi figur yang mudah disukai. 

"Kenapa sekarang dia masih memimpin? Jokowi adalah pria yang disukai. Saya suka dia. Saya yang sponsor untuk dia datang ke Jakarta. Karena saya pikir dia pria yang baik. Ya dia masih pria yang baik," katanya. 

Dikonfirmasi usai acara, Hashim mengatakan survei internal Gerindra melibatkan lebih dari 2.000 responden. Survei itu juga baru saja selesai dilakukan. 

"2.100 (responden). (Survei) beberapa minggu lalu. Kalau nggak salah minggu lalu baru selesai," katanya. [tsc]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita