Rini Soemarno dan Achmad Baiquni, Menteri dan Dirut Kasmaran?

Rini Soemarno dan Achmad Baiquni, Menteri dan Dirut Kasmaran?

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Menteri BUMN, Rini Mariani Soemarno diterpa gosip tak sedap. Rini dikabarkan menjalin hubungan spesial dengan Direktur Utama (Dirut) Bank Negara Indonesia (BNI), Achmad Baiquni.

Kabar jalinan asmara Rini dan Baiquni dihembuskan mantan Anggota DPR RI, Djoko Edhi Abdurrahman di akun Twitter @jokoedy6. Ia mengunggah foto Rini dan Baiquni berpegangan tangan dengan caption “Menteri dan Dirut Kasmaran”.



Diketahui, Rini menunjuk Achmad Baiquni sebagai Dirut PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., menggantikan ipar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Gatot M. Suwondo pada Maret 2015. 

Sebelumnya, Achmad Baiquni merupakan direktur keuangan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Dia diangkat sebagai Direktur Keuangan BRI sejak 20 Mei 2010.

Dia akhirnya kembali ke bank yang membesarkannya. Baiquni tercatat memulai karir perbankan di PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., sejak tahun 1984.

Baiquni diangkat sebagai bos baru BNI dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) tahunan yang digelar Selasa (17/3/2015). Tidak hanya direksi, pemegang saham juga merombak jajaran dewan komisaris emiten berkode saham BBNI tersebut.  

Kehidupan Asmara Rini Soemarno

Kesuksesan Rini dalam karier, tidak semanis dalam biduk bahtera keluarga. Setelah lebih dari dua dekade, tepatnya 23 tahun, biduk rumah tangga Rini Soemarno dan Didik Soewandi berakhir tragis.

Didik mengajukan cerai terhadap Rini. Menurut Didik, sang istri sudah berubah sejak masuk ke kalangan birokrat di Departemen Keuangan tahun 1996.

Dalam gugatannya, Didik menuntut dua hal yakni hak perwalian anak, dan pembagian harta gono gini. Saat proses perceraian, usia Rini 47 tahun, lebih muda 5 tahun dari suami yang berusia 52 tahun.

Didik menggugat cerai Rini ke Pengadilan Agama Jakarta Selatan pada 8 Maret 2006. Sewaktu mengajukan, ia diwakili kuasa hukumnya, Juan Felix Tampubolon.

Sidang gugatan cerai Didik Soewandi terhadap Rini Soewandi berlangsung Kamis 6 April 2006. Sidang yang dimulai pukul 09.30 WIB berlangsung cukup singkat, sekitar 15 menit.

Juan Felix menuturkan, kala itu, alasan utama kliennya menggugat cerai adalah perselisihan yang sulit untuk diselesaikan. Selama sembilan tahun belakangan, menurut Didik kepada Juan, ia dan Rini tidak henti hentinya bertengkar. 

Pasangan Rini dan Didik dikaruniai dua anak, Yhodananta dan Nindia, keduanya sudah dewasa. Belakangan, pasangan itu mengadopsi Fauzan. Hak perwalian yang diminta Didik adalah atas Fauzan. “Ia sudah seperti darah dagingnya sendiri,” kata Juan Felix Tampubolon, pengacara Didik.

Kedekatan Didik dan Fauzan dimulai ketika Rini menjadi pejabat pemerintah. Didik, menurut Juan, lebih banyak mengurus anak itu ketimbang Rini.

Namun, setengah tahun menjelang cerai, Juan melanjutkan, Didik mengalami kesulitan menemui Fauzan. “Itu sebabnya, ia meminta hak perwalian,” kata Juan. 

Didik menuturkan, awal kehidupan rumah tangga mereka dirasakan cukup baik, serasi, dan harmonis. Namun, sejak akhir 1996, mulai timbul percekcokan dan pertengkaran. “Ya, sudah tidak ada chemistry, sudah tidak ada kecocokan. Tidak bisa dipaksakan,” ujar Didik. 

Setelah resmi bercerai, Rini menanggalkan nama Soewandi. Kini ia menggunakan nama asli, Rini Mariani Soemarno.

Nah, benarkah Rini menjalin hubungan spesial dengan Achmad Baiquni? [swr]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita