Penjelasan Paspampres Soal Video Larangan Foto 2 Jari Bareng Jokowi

Penjelasan Paspampres Soal Video Larangan Foto 2 Jari Bareng Jokowi

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Presiden Joko Widodo menghadiri undangan Dies Natalis ke-66 Universitas Sumatera Utara (USU). Jokowi mendapat sambutan yang meriah dari mahasiswa USU, mereka berebut untuk berfoto dengan Jokowi. 

Mereka berteriak histeris, sambil acungkan jempol, dan ada juga mengacungkan dua jari. Aksi foto bareng itu direkam dalam sebuah video, dan dalam rekaman itu terlihat seorang Paspampres melipat jari seorang mahasiswa, yang tadinya berfoto dengan gaya dua jari menjadi jempol.

Rekaman itu viral di media sosial hingga menimbulkan spekulasi bahwa Paspampres 'memaksa' mahasiswa itu untuk tidak mengacungkan dua jari, yang disamakan dengan nomor urut pasangan Prabowo-Sandi.

Menanggapi kabar tersebut, Komandan Paspampres Mayjen TNI (Mar) Suhartono, angkat bicara. Dia menjelaskan, maksud anggota Paspampres melakukan hal itu hanya untuk mengindari nuansa politik, bukan untuk mendukung salah satu pasangan calon.

Menurut Suhartono, saat itu  para mahasiswa yang ingin berfoto dengan Jokowi berteriak-teriak sambil mengatakan dua periode. Sedangkan, lanjut Suhartono, seharunya kampus adalah tempat netral dari politik.

“Membuat anggota Paspampres risih dan memberi tahu salah satu warga yang berada di dekatnya sambil berkata, “Kalau mau foto tidak usah berteriak-teriak dua periode dan juga tidak usah acungkan jari-jarinya.”,” kata Suhartono dalam keterangan tertulis, Selasa (9/10) .

Anggota Paspampres hanya berpikir bahwa kampus adalah tempat menimba ilmu, bukan tempat berpolitik praktis. Kehadiran Presiden hanya untuk menghadiri undangan resmi. [kmp]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita