Gerindra: Hasil Survei Pilpres yang Menangkan Jokowi - Ma'ruf Hoaks

Gerindra: Hasil Survei Pilpres yang Menangkan Jokowi - Ma'ruf Hoaks

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Waketum Partai Gerindra, Arief Poyuono turut berkomentar terkait survei SMRC yang hasilnya memenangkan kubu Jokowi-Ma'ruf Amin. 

Arief mencurigai berbagai lembaga survei yang selalu memenangkan Jokowi-Ma'ruf, padahal di saat yang bersamaan situasi ekonomi di bawah pemerintahan Jokowi sangat jauh dari kata memuaskan. Misalnya, melemahnya mata uang rupiah terhadap dolar.

"Hasil Survei mereka tidak  simetris dengan trust dari pelaku pasar internasional dan lokal terhadap kinerja ekonomi Joko Widodo, gampang buktinya para pemegang obligasi/surat utang Indonesia mulai melepas besar-besaran obligasi dan surat utang Indonesia, terjadi capital flight besar-besaran, serta ketidakpercayaan para ekportir serta perusahaan penghasil US dolar untuk menahan dolar di dalam negeri," kata Arief dalam keterangan tertulisnya, Selasa (9/10).

"Tapi belajar dari lima lembaga survei yang menyatakan elektabilitas Joko Widodo - Maruf Amin selalu leading, patut dicurigai," imbuhnya.

Arief menjelaskan, di negara yang menganut sistem demokrasi, salah satu ukuran elektabilitas adalah kinerja ekonomi pemerintah.

Namun, karena Jokowi telah mengundang pimpinan-pimpinan lembaga survei opini itu ke Istana di bulan Mei 2018, artinya ada pesanan survei serta tidak independen.

Untuk itu, politikus Gerindra ini mempertanyakan kredibilitas survei-survei yang telah dirilis selama ini. 

"Tidak pernah yang namanya mbahnya lembaga survei opini yang mensurvei pilpres di Amerika Serikat, Gallups, mau diundang sama Presiden Amerika Serikat incumbent. Beda sama lembaga survei di Indonesia ya," ungkapnya.

"Bahkan, hasil survei itu sangat berbanding terbalik dengan survei yang dibuat oleh media-media online," ucap dia. 

Dengan demikian, Arief berkesimpulan hasil survei yang dimuat oleh beberapa lembaga survei untuk Pilpres 2019 itu hoaks. 

"Jadi kesimpulannya hasil survei yang dilakukan oleh lembaga yang katanya kredibel dipastikan adalah hoaks dan jadi-jadian ya," pungkasnya. [kmp]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita