Fahri: Masa Bikin Lapangan Tembak Corongnya ke DPR, Nggak Masuk Akal

Fahri: Masa Bikin Lapangan Tembak Corongnya ke DPR, Nggak Masuk Akal

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Insiden peluru nyasar yang menimpa dua ruangan milik anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra dan Partai Golkar di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (15/10) siang, sempat membuat geger masyarakat Indonesia. Sebab, peristiwa itu hampir merenggut nyawa staf dan tamu yang berada di ruangan.

Menanggapi insiden tersebut, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menyayangkan atas adanya kejadian peluru nyasar di lembaga yang diketuainya itu. Setidaknya, kata dia, kejadian ini menjadi gambaran besar dari kesalahan tata ruang perkotaan di Indonesia.

"Penggunaan lahan peninggalan Bung Karno di kawasan Senayan sekitar 278 hektare (ha) itu kacau penggunannya. Masa bikin lapangan tembak corongnya itu ke gedung DPR. Lapangan tembak loh ini. Nggak masuk akal," kata Fahri saat mengisi acara diskusi di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (16/10).

Jika ditelisik lebih dalam, posisi tempat latihan lapangan tembak memang sejajar lurus dengan gedung tempat kerja para legislator yang berasal dari 10 partai politik itu. Oleh karena itu, Fahri mendesak pemerintah untuk mengkaji ulang keberadaan tempat pelatihan lapangan tembak.

"Saya mengusulkan lapangan tembak itu segera dipindah. Kalau nggak, DPR-nya yang dipindah," ungkap dia.

Di sisi lain, Fahri juga mengkritisi mengenai kesalahan konsep lapangan tembak yang ada di Indonesia. Menurutnya, sudah saatnya Tanah Air mengadopsi konsep lapangan tembak bawah tanah seperti di luar negeri.

"Sebetulnya konsep lapangan tembak itu tidak bisa lagi di lapangan terbuka. Lapangan-lapangan tembak baru di dunia itu letaknya di underground. Itu yang saya kira bisa menyebabkan hal ini tidak terulang lagi," jelasnya.

Sebelumnya, anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra Brigjen Pol (Purn) Wenny Warouw bercerita penembakan terjadi pada pukul 14.35 WIB. Saat itu dirinya tengah menerima dua tamu yakni seorang pendeta bernama Hesky Roring dan anggota kepolisian AKBP Ronal Rumondor.

Baru saja dua menit bersama di ruangan tersebut, tiba-tiba obrolannya dikejutkan oleh peluru masuk menembus ke ruangannya yang berada di lantai 16. Peluru itu diketahui telah merusak plafon yang berada di ruangannya.

"Begitu lihat, kaca berhamburan di meja saya, tamu saya berteriak tiarap Pak, penembakan, saya tiarap," ungkapnya. [jpc]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita