Desain Jam Gadang Disebut Mirip Mata Dajjal, Walikota Bukittinggi Marah Besar

Desain Jam Gadang Disebut Mirip Mata Dajjal, Walikota Bukittinggi Marah Besar

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Upaya Pemerintah Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar) melakukan revitalisasi kawasan jam gadang menuai kritik ribuan netizen di media sosial (medsos). Pasalnya, foto desain icon wisata Bukittinggi yang tersebar di jagat medsos sejak empat hari terakhir, disebut-sebut mirip simbol illuminati atau mata satu Dajal.

Kabar tersebut berhembus dan viral dalam sekejap di berbagai akun grup medsos facebook dan sebagainnya. Bahkan, ada pula netizen yang menyandingkan desain jam gadang itu dengan desain pantai Manakarra, di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat yang dihebohkan sebagai pengundang bala bencana.

Wali Kota Bukittinggi Ramlan Nurmatias mengaku sudah mendengar kabar ribut-ribut netizen soal desain jam gadang itu. Menurutnya, tudingan tersebut sama sekali tidak benar. Sebab, dalam desainnya berbentuk lingkaran dan tidak lonjong atau elips seperti yang diributkan netizen.

"Itu tidak betul. Desainya bulat. Semua berbentuk lingkaran dan bukan mata. Mata itu jelas, Dajal itu perbuatan jahat yang dilambangkan ke mata. Tidak benar," tegas Ramlan Nurmatias saat dihubungi JawaPos.com, Jumat (5/10).

Ramlan tidak membantah desain yang beredar itu memang mirip desain revitalisasi jam gadang. Namun, bentuk yang beredar tidak sesuai dengan yang akan dibangun Pemkot Bukittinggi. "Itu kan hasil foto dan yang difoto kertasnya. Jadi tentu tidak sama dengan sebenarnya," terang Ramlan.

Wali Kota pendukung Jokowi ini menyebutkan, jika desaian lingkaran berbentuk lonjong itu disangkakan mata Dajal, maka banyak lokasi-lokasi tempat berkumpul di Jakarta yang setengah lingkaran mirip dengan itu.

"Kalau dilihat dari atas, banyak di Jakarta tempat berkumpul seperti setengah lingkaran, apakah itu Dajal? Ada juga air mancur seperti itu ilihat dari atas, apa itu Dajal juga," terangnya.

Ramlan meminta masyarakat memahami hal tersebut dan tidak mempercayai begitu saja segala informasi yang belum diketahui kebenarannya dengan jelas. "Kami ingin mempercantik Kota Bukittinggi, tidak mungkin seperti yang dihebohkan. Kami harap masyarakat memahaminya," tutur Ramlan. [jpc]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita