Viral Video SBY Dukung Nomor Urut 1, Ini Kata Elite Demokrat

Viral Video SBY Dukung Nomor Urut 1, Ini Kata Elite Demokrat

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Viral di media sosial video yang menampilkan Ketum Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY mendukung pasangan nomor urut 1. Video itu dinarasikan seolah-olah SBY mendukung pasangan nomor urut 1 di Pilpres 2019, Joko Widodo-Ma'ruf Amin. 

Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum DPP PD Ferdinand Hutahaean menyebut video itu dipotong dan disunting sedemikian rupa sehingga merugikan SBY. Padahal SBY mengusung pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di pilpres kali ini. 

"Partai Demokrat merasa dirugikan oleh para pendukung Pak Jokowi di media sosial yang terus mendukung Jokowi dengan berita hoax dan fitnah dengan mencatut nama Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono," kata Ferdinand dalam keterangannya, Senin (24/9/2018).

Video tersebut tak hanya beredar di media sosial, tapi juga di grup aplikasi percakapan WhatsApp. Dalam video dukungan berdurasi singkat itu, SBY memang menyatakan dan meminta masyarakat mendukung paslon nomor 1 (satu). Akan tetapi, video itu dipotong sehingga menghilangkan pesan yang sebenarnya. 

Dalam penyebarannya, video itu dibumbui keterangan bahwa SBY mendukung Jokowi, yang mendapat nomor urut 1. Lalu, bagaimana fakta sebenarnya? 

"Kami nyatakan dan klarifikasi bahwa video tersebut adalah video dukungan kepada salah satu pasangan calon gubernur yang diusung Partai Demokrat pada Pilkada 2015 lalu. Jadi bukan dukungan ke Jokowi," ucap Ferdinand. 

"Sayangnya, video tersebut diedit, dipotong hingga pesannya tidak utuh dan ditambahi narasi seolah itu video dukungan SBY kepada Jokowi. Tidak sama sekali," tegas dia. 

Demokrat meminta Jokowi mengingatkan pendukungnya tidak menggunakan hoax. Ferdinand meminta Jokowi turun tangan. 

"Teguran Jokowi sangat perlu kepada pendukungnya, kecuali Jokowi menikmati hoax itu supaya juga tidak muncul dugaan bahwa jangan-jangan malah tim Pak Jokowi yang memfasilitasi editing video tersebut," pungkas Ferdinand. [dtk]

Video:


BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita