Prabowo: Saya Berkali-kali Pertaruhkan Nyawa untuk Pancasila dan NKRI

Prabowo: Saya Berkali-kali Pertaruhkan Nyawa untuk Pancasila dan NKRI

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO -  Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengaku geli mendengar persepsi yang berkembang di akar rumput bahwa dirinya mendukung Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) diubah menjadi sistem khilafah. Dia mengaku mendengar sendiri suara-suara sumbang itu ketika bertemu dengan masyarakat di bawah.

"Ada juga yang bertanya, 'Prabowo ini katanya mendukung akan mengubah Pancasila menjadi sistem khilafah'. Saya kira ini sesuatu yang sebetulnya geli bagi saya menertawakan," katanya dalam jumpa pers usai bertemu dengan keluarga Gus Dur (alm), Kamis (13/9).

Mandan Danjen Kopassus itu pun meminta masyarakat untuk betul-betul melihat rekam jejaknya. Dengan demikian, masyarakat tidak lagi meragukan keteguhan Prabowo dalam menjaga NKRI.

"Kalau lihat riwayat hidup saya dari muda prajurit TNI, sumpahnya adalah membela tanah air berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Jadi, saya sudah berkali-kali mempertaruhkan nyawa saya untuk Pancasila dan NKRI. Tidak mungkin saya keluar dari sistem Pancasila dan NKRI," tegasnya.

Lebih lanjut Prabowo menegaskan, masalah mendirikan negara khilafah yang disebut-sebut menjadi tujuannya, itu merupakan propaganda yang sangat picik dan berbahaya. Dia khawatir masyarakat terpengaruh dengan propaganda semacam itu.

Padahal, lanjut Prabowo, partai yang ia dirikan pun jelas-jelas berasaskan Pancasila. Seluruh kader Partai Gerindra juga diwajibkan bersumpah untuk mempertahankan Pancasila dan UUD 1945.

"Jadi, saya makanya cocok sama Gus Dur, humanismenya. Saya baru dari makam beliau. (Sosok Gus Dur yang humanis itu) Ditulis dalam empat bahasa, Arab, Indonesia, Inggris, dan Mandarin. ' Here rests a humanist'" pungkasnya. [jpc]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita