Jokowi Harus Berani Ungkapkan Keberhasilan Dan Akui Kegagalan

Jokowi Harus Berani Ungkapkan Keberhasilan Dan Akui Kegagalan

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Bakal calon presiden Joko Widodo harus jujur dan berani mengungkapkan keberhasilan dan mengakui hal-hal yang belum mampu dicapai selama pemerintahannya sebagai petahana kepada publik sebelum pilpres mendatang.

Peneliti Politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro mengatakan Jokowi pada Pilpres tahun 2014 lalu tidak terbebani dengan pencapaian kepemimpinannya. Hal itu karena mantan Wali Kota Solo itu bukan merupakan capres petahana.

"Di (Pilpres) 2019 ini Pak Jokowi harus mempertanggungjawabkan sembilan nawacita dan revolusi mental. Jadi katakan, katakan saja, saya di 2019 itu khususnya untuk pembangunan demokrasi sudah mencapai segini ukurannya ini, di infrastruktur saya the best, katakan di Asian Games saya berhasil. Jadi nggak ada masalah, satu sisi pembangunan ekonomi agak terseok-seok, menjaga kurs rupiah kita, kita juga kebobolan," katanya usai acara Sarasehan Kebangsaan dengan topik "Membangun Demokrasi Beradab" di Jalan Brawijaya VIII, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (6/9).

Hal itu, menurut Siti Zuhro, sangatlah wajar di era demokrasi seperti ini. Untuk itu, Siti menyakini pemilih milenial menyukai pengakuan yang blak-blakan seperti itu. Pasalnya, mereka cenderung tidak suka pernyataan pemerintah yang malah menutup-nutupi kenyataan alias bertopeng.

"Nggak perlu, nggak perlu bertopeng kan mereka (kalangan milenial) tahu datanya, melihat, membaca, apalagi Rizal Ramli mengasih data terargumentasi. Jadi menurut saya di era demokrasi seperti ini, hampir tidak ada yang bisa disembunyikan, tidak ada rahasia. Jadi negara ini milik bersama dikelola dengan baik, jadi katakan," pungkasnya.[rmol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita