Gerakan #2019PilpresCeria Diluncurkan, Ini Kata Mahfud MD

Gerakan #2019PilpresCeria Diluncurkan, Ini Kata Mahfud MD

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD mengajak semua masyarakat untuk tidak golput. Pilih salah satu dari dua kandidat Calon Presiden (Capres) 2019.

Bagi Mahfud keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Namun, meski diketahui memiliki kekurangan, Mahfud mengajak masyarakat tetap memilih dengan memperhatikan lebih banyak kebaikannya dan paling sedikit kekurangannya.

Bagi Mahfud, di tahun 2019 nanti bukan waktunya lagi untuk menjalani tahun politik dengan penuh perpecahan hingga memecah belah bangsa, namun harus dijalani dengan kegembiraan menantikan sosok pemimpin baru.

Tahun 2019 itu bukan pemilu yang bikin perpecahan, bukan pemilu yang saling tuding memecah belah bangsa dan menginjak nilai-nilai kemanusiaan. Namun kita lakukan pemilu ini dengan cerdas dan penuh kegembiraan karena akan punya pemimpin yang membawa rakyat Indonesia yang adil, makmur, dan sejahtera.

“Semua ada kelebihan dan kekurangannya. Namun pilihlah yang lebih banyak kebaikannya dan paling sedikit jeleknya,” ujar Mahfud saat seminar dan peluncuran #2019PilpresCeria di Hotel Garden Palace Surabaya, Senin (17/9). Pemilu dan negara menurutnya akan tetap berjalan dan akan ada pemimpin yang terpilih meski ada juga sejumlah masyarakat yang golput.

"Gunakan hak suara, apapun pilihannya nanti. Apapun kedua calon pemimpin itu, kalau mau dipilih, mereka itu baik apa enggak. Yang lebih baik mesti dipilih. Itu saja, karena negara ini harus tetap jalan," tandas Mahfud memberikan tips dalam menghadapi Pilpres 2019 mendatang.

Pada acara yang dihadiri Ketua PBNU Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Ustaz Yusuf Mansyur itu, Mahfud sempat menceritakan saat dirinya gagal dipilih menjadi calon wakil presiden (cawapres) Jokowi. Tak ada yang perlu dikecewakan dalam keputusan itu.

“Itu karena saya bukan siapa-siapa jika dibandingkan dengan keberlangsungan negara yang besar ini. Meski agak kaget, sudah ukur baju, sudah diatur. Saya mau kecewa juga tidak ada gunanya. Saya ini cuma Mahfud MD. Lha yang penting negara ini harus jalan. Kan begitu,” ujarnya sebelum deklarasi #2019PilpresCeria. Karenanya, ia berharap momentum Pilpres 2019 bisa dilalui dengan penuh keceriaan juga kecerdasan untuk menilai siapa calon yang memiliki banyak manfaat.

“Prabowo (Prabowo Subianto) dan Jokowi (Joko Widodo) itu sudah memenuhi syarat konstitusional. Tinggal rakyat yang memilih berdasar neracanya masing-masing, mana yang dianggap cocok untuk memimpin Indonesia, ke depan,” tandasnya.

Dia pun mengingatkan, jangan sampai pilihan calon pemimpin yang berbeda harus memicu perpecahan bangsa, jangan mengorbankan kelangsungan negara.

Ia kemudian mengajak masyarakat menghadapi Pilpres 2019 dengan keceriaan tetapi tetap dengan cerdas. "Masing-masing menilai, siapa yang lebih banyak manfaatnya untuk negara ini dibanding lainnya,"papar Mahfud.

Berawal dari keresahan melihat kegaduhan di masyarakat menjelang Pilpres 2019 itulah, menurut Mahfud MD, dia bersama Faisal Basri, Gus Ipul, dan Ustaz Yusuf Mansur meluncurkan tagar #2019PilpresCeria di Surabaya.

Sementara itu, Gus Ipul yang juga wakil gubernur (wagub) Jatim mengajak masyarakat untuk menghargai pilihan orang lain, tetapi di sisi lain tidak membiarkan provokasi-provokasi bertebaran di masyarakat.

"Mari kita menghargai pilihan masing-masing dengan cara yang baik, jadi mari kita kedepankan pilpres yang memberikan kesempatan kepada masyarakat bisa berpikir jernih, tidak mengembangkan provokasi-provokasi," ujarnya.

Gus Ipul berharap gerakan #2019PilpresCeria ini bisa dimanfaatkan masyarakat untuk menanti ajang pesta demokrasi dengan melakukan kebaikan. Acara kemudian ditutup dengan penyerahan kaos dan topi bertuliskan tagar #2019PilpresCeria secara simbolik kepada setiap tokoh yang hadir.

Beberapa yang hadir di antaranya: KH Zainuddin Jazuli dan KH Nurul Huda Jazuli dari Pesantren Ploso, Mojo, Kediri; KH Miftachul Ahyar dari Surabaya; KH Anwar Iskandar dari Al Amin Kediri; KH Idris Hamid dan KH Nawawi Abdul Djalil dari Pasuruan dan KH Anwar Mansyur dari Lirboyo Kediri; serta KH Ubaidillah Faqih dari Langitan Tuban, KH Nuruddin Abdurahman dari Bangkalan, KH Safiudin Wahid dari Sampang, KH Fakhrillah Aschal serta sejumlah ulama, dan kiai sepuh lainnya.

Pengasuh Pesantren An Nur Bululawang, Malang, KH Ahmad Fahrur Rozi yang ikut pada pertemuan tersebut mengatakan, para kiai se-Jatim merestui gerakan #2019PilpresCeria dan berharap proses demokrasi 2019 berjalan penuh kedamaian serta keceriaan, sekaligus mengakhiri kegaduhan yang tidak perlu.

Ustaz Yusuf Mansur pada kesempatan yang sama mengungkapkan, bahwa setiap orang bebas untuk memilih. Dirinya juga menyarankan kepada masyarakat untuk lebih menghargai pilihan-pilihan orang lain.

Hal ini bisa diwujudkan dengan tidak menjelekkan satu sama lain. Ia memilih jalan tengah bukan berarti plin-plan atau tak punya pilihan. Menurutnya, menjadi penengah bisa meredam keributan yang rawan terjadi di masyarakat menjelang Pilpres.

“Bukan berarti saya plin-plan, bukan tidak punya pilihan. Kan berada di tengah juga sebuah pilihan. Insyaallah, mudah-mudahan bangsa ini akan tambah dewasa,” ujarnya sambil berharap negeri ini jangan diisi dengan kegaduhan agar tidak menimbulkan kebencian.

Untuk pilihan suara politiknya pada Pilpres 2019 nanti, Yusuf Mansur mengaku pasti akan memilih salah satu dari dua paslon yang ada dan memberikan manfaat sebesar-besarnya untuk kemakmuran masyarakat. [beritasatu]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita