Demokrat: Metro TV, Kita Ketemu di Pengadilan

Demokrat: Metro TV, Kita Ketemu di Pengadilan

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Kepala Divisi Hukum dan Advokasi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean geram dengan beredarnya kabar yang dirilis kantor berita online Asia Sentinel beberapa waktu lalu terkait tuduhan keterlibatan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam kasus Century.

Tuduhan itu menurut Demokrat dianggap suatu fitnah karena tidak berdasar dan dinilai ada upaya untuk menjatuhkan nama baik SBY, apalagi isu tersebut santer dihembuskan menjelang Pilpres dan Pileg.

Untuk itu, Demokrat mengancam akan mempidanakan pembuat dan penyebar fitnah tersebut. Ancaman Demokrat yang langsung disampaikan oleh SBY pun tidak main-main. Bahkan, kata SBY, pihaknya akan mengejar sampai ke ujung dunia mana pun.

Ancaman SBY itu kemudian menuai reaksi dari Asia Sentinel dengan menghapus pemberitaan yang dimuatnya dan meminta maaf kepada Susilo Bambang Yudhoyono dan Partai Demokrat.

“Kami sudah menarik berita tersebut, tapi kami juga turut meminta maaf kepada SBY, Partai Demokrat, dan berbagai pihak yang merasa tersinggung dengan artikel tersebut,” tulis Asia Sentinel di laman situsnya, Rabu (19/9/2018).

Asia Sentinel mengakui bahwa berita yang ditulis oleh kepala editornya, John Berthelsen, adalah sebuah berita yang tidak berimbang dan tak adil bagi SBY. Berita dimaksud dimuat di laman Asia Sentinel pada Rabu (12/9/2018). Pada artikel yang ditulis John Berthelsen, disebut bahwa Bank Century digunakan untuk merampok uang negara.

Namun, kendati Asia Centinel sudah meminta maaf, Demokrat tidak lantas berhenti untuk menempuh langkah hukum. Demokrat akan mengungkap permasalahan tersebut sampai tuntas, sehingga di kemudian hari tidak muncul lagi isu serupa.

Demokrat bahkan sudah mengirimkan tim ke dua negara sebagai langkah untuk memperkarakan Asia Sentinel. Hal ini sesuai intsruksi SBY yang memastikan akan mengejar pihak yang memfitnahnya sampai ke ujung dunia manapun.

“Kami sudah kirim tim ke Hongkong dan Mauritius untuk melakukan investigasi dan mengumpulkan bahan-bahan,” kata Kepala Divisi Hukum dan Advokasi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean, Kamis (20/9/2018).

Ferdinand mengatakan, tim yang dikirim ke Hongkong bertugas untuk mencari jejak kantor Asia Sentinel di sana. Sebab, Asia Sentinel merupakan media yang berbasis di Hongkong. Selain itu, tim ini juga akan menemui Dewan Pers Hongkong untuk melaporkan pemberitaan yang dianggap merugikan SBY dan Partai Demokrat.

Sementara di Mauritius, tim akan mengunjungi gedung pengadilan di sana untuk mengecek materi gugatan persidangan antara Weston Capital vs LPS. Sumber tulisan Asia Sentinel mengenai SBY dan Bank Century berasal dari materi gugatan ini.

“Tim akan mengumpulkan keterangan dari kedua negara itu,” kata Ferdinand.

Ferdinand mengatakan, tim Demokrat juga semula hendak berkunjung ke Amerika Serikat untuk menemukan John Berthelsen, kepala editor Asia Sentinel yang menulis berita miring soal SBY. Namun, upaya itu tak jadi dilakukan karena tim Demokrat sudah berhasil mengontak John.

“Dari situlah John menyatakan bersedia minta maaf dan menarik beritanya,” kata Ferdinand.

Ferdinand menambahkan, selain terhadap Asia Sentinel, Demokrat juga akan tetap melakukan langkah hukum terhadap media atau pun orang yang sudah ikut menggoreng berita Asia Sentinel ini di dalam negeri.

Selanjutnya, Ferdinand melalui akun twitter miliknya @LawanPoLitikJW mempertanyakan kepentingan media yang menyebarluaskan berita dari Asia Sentinel. Sebab, menurut dia, berita tersebut diyakini sebagai sesuatu yang bohong (abal-abal), namun media tersebut terus mengeksposnya sebagai informasi yang benar (kredibel).

“Apa kepentingan @Metro_TV @MetroTVNewsRoom menyebarkan berita dgn menjadikan sesuatu yg abal2 menjadi referensi utama bahkan menyebut yg abal2 dgn sebutan kredibel? Fakta lapangan di Hongkong Pres Council dan Journalis tdk mengenal Asia Sentinel. Kita ketemu di pengadilan,” tulis Ferdinand.


Sebelumnya Ferdinand juga menyampaikan bahwa tujuan utama Demokrat melakukan investigasi terhadap Asia Sentinel yaitu seperti berikut ini:

“Tujuan utama investigasi kami ada 2 thdp Asia Sentinel : 1. Membersihkan bangsa ini dr pengaruh dan campur tangan asing di jantung kekuasaan 2. Membersihkan nama SBY dan Demokrat dr sampah yg dicampakkan ke kami. Kt prihatin ketika ada pihak yg gunakan tangan asing dm politik,” kicau Ferdinand dalam akun twitternya.




[bpm]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita