Ketua Progres 98 Bicarakan Sosok RK yang Menjadi 'Medan Tarik-Menarik' antara Istana dan Cikeas

Ketua Progres 98 Bicarakan Sosok RK yang Menjadi 'Medan Tarik-Menarik' antara Istana dan Cikeas

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Ketua Progres 98 Faizal Assegaf kembali menyoroti soal kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

Dilansir TribunWow.com, hal tersebut tampak dari laman Twitter @faizalassegaf yang diunggah pada Sabtu (4/8/2018).

Faizal Assegaf mengatakan apabila konsolidasi jaringan politisi muda PDIP membuat Megawati Soekarnoputri semakin percaya diri untuk memenangkan petahana Joko Widodo (Jokowi).

Menurutnya, apabila Prabowo Subianto akhirnya berpasangan dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), maka pertarungan politik lintas kaum muda akan menjadi semakin menarik.

Tak hanya itu, Faizal Assegaf juga sempat membahas mengenai manuver politik Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar.

Faizal Assegaf mengatakan jika manuver pria yang dipanggil Cak Imin itu untuk mengincar posisi cawapres hanya untuk meramaikan situasi politik.

Faizal menyebut, ada sosok di balik layar yang menjadi penentu kunci.

Sosok tersebut berinisial RK yang menjadi medan tarik menarik antara Istana (Jokowi) dan Cikeas (SBY).

@faizalassegaf: Kematangan & konsolidasi jaringan politisi muda PDIP bikin ibu Mega makin percaya diri utk menangkan JKW.


Mknya Bu Mega santai2 aja, klu kader2 muda banteng tdk solid, pastilah Bu Mega cerewet.



Bila pasangan Prabowo-AHY, mk prtarungan politik lintas kuam muda bakal seru,



*FA*


@faizalassegaf: Sgl manuver Cak Imin & pendukungnya utk mengincar posisi Cawapres hanyalah utk meramaikn situasi.


Kunci penentu di balik layar berinisial "RK". Sosok brpengaruh tsb tdk banyak yg tau.



Kontribusinya sangat besar bg PKB.



"RK" jd medan tarik-menarik antara Istana & Cikeas.



*FA*


Postingan Faizal Assegaf (Capture/Twitter)

Meski demikian, ia tidak mengungkapkan lebih lanjut siapa sosok RK yang ia maksud.

Diketahui, Sabtu (4/8/2018) merupakan hari pembukaan pendaftaran calon presiden dan wakil presiden untuk Pilpres 2019 mendatang.

Meski demikian, hingga kini baik kubu Prabowo Subianto dan Joko Widodo (Jokowi) belum memutuskan siapa yang akan maju mendampingi mereka sebagai cawapres.

Dari kubu Jokowi, nama cawapres dikabarkan telah dikantongi Jokowi usai menggelar pertemuan dengan para partai koalisi pendukungnya di Istana Bogor beberapa waktu lalu.

Dari pertemuan tersebut, disepakati nama cawapres yang akan diusung oleh partai koalisi Jokowi dalam Pilpres 2019 mendatang.

"Koalisi sudah bulat, (nama cawapres) sudah di tangan Presiden. Mengerucut ke satu nama," ujar Ketua Umum Partai Hanura, Oesman Sapta Odang, seusai pertemuan di Istana Presiden Bogor, dikutip Kompas.com.

Pertemuan itu berlangsung tertutup dari awak media ini berlangsung pada 23 Juli 2018 pukul 20.30 WIB hingga 22.45 WIB.

Diketahui, sebelumnya Jokowi telah mengantongi sejumlah nama untuk dipilih sebagai cawapresnya.

Mereka adalah Cak Imin, Gubernur NTB, TGB Zainul Majdi, Airlangga Hartarto, dan Mahfud MD.

Cak Imin yang sebelumnya ngotot dipilih oleh Jokowi pun pada suatu kesempatan mengatakan jika pihaknya menyerahkan sepenuhnya pilihan cawapres kepada sang incumbent.

Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto mengungkapkan hari yang dinilai tepat untuk mengumumkan cawapres pendamping Jokowi diantara tanggal 8 atau 10 Agustus.

"Tanggal 4 sampai tanggal 10 (Agustus), itu dipastikan tanggal 8 itu hari Rabu, tanggal 10 itu hari Jumat. Nanti tinggal yang dipilih hari Rabu atau hari Jumat. Itu Jumat pahing kalau orang Jawa, ya nanti kita lihat kalkulasi politiknya, dan tentu saja dilakukan dengan baik," kata Hasto seperti dikutip dari KompasTV.

Saat disinggung kesiapan partai politik koalisi, Hasto mengatakan, jika semua sudah solid dan siap untuk mengumumkan pendamping Jokowi.

Menurutnya, semua ketua umum partai pengusung yang terdiri dari PDIP, Golkar, PKB, PPP, Nasdem, Hanura, Perindo, PKPI, dan PSI sudah menyerahkan penentuan cawapres kepada Jokowi.

"Kita sudah sangat solid. Kemudian seluruh ketua umum sudah melakukan profiling nama dengan Pak Jokowi dan menyerahkan kepada Pak Jokowi pada momentum yang tepat untuk disampaikan kepada masyarakat," ujar Hasto.

Sementara itu dari kubu Prabowo Subianto, nama cawapres telah mengerucut menjadi 3 orang.

Disampaikan oleh Wakil Ketua Umum Gerindra, Fadli Zon, nama tersebut adalah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan dua ulama hasil rekomendasi Ijima Ulama.

Yakni Ustaz Abdul Somad, dan Habib Salim Segaf Al-Jufri. [tribun]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA