ILC Tak Tayang, tvOne Tepis Isu Dipersekusi Penguasa

ILC Tak Tayang, tvOne Tepis Isu Dipersekusi Penguasa

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengaitkan tak tayangnya program Indonesia Lawyers Club (ILC) dengan isu persekusi oleh penguasa. tvOne menepis hal itu.

"Nggak ada itu," ujar Wakil Pemimpin Redaksi tvOne Totok Suryanto saat dihubungi detikcom, Rabu (29/8/2018).

Totok mempertanyakan asal-muasal Fadli mendapatkan informasi terkait adanya upaya persekusi itu. Sebab, Fadli tak pernah berkomunikasi dengan pihaknya.

"Dari mana dia tahu? Pertama begini, dia tidak pernah komunikasi dengan kita. Kedua, Fadli Zon ini kan politisi ya. Politisi ini kan apa aja jadi barang," katanya.

"Saya harus menyampaikan apa adanya (bahwa hal itu tak benar). Jangan sampai kita dibawa-bawa jadi satu komoditas politik kan begitu," imbuh Totok.

Totok menjelaskan ini juga bukan pertama kali ILC tak tayang. Beberapa kali, ILC juga sempat menunda siaran langsung karena pembawa acaranya, Karni Ilyas, bertolak ke luar negeri.

"Kan Bang Karni waktu itu ke Australia empat minggu, ke Amerika tiga minggu, Jepang dua minggu. Cuma kan kalau ILC nggak siaran itu kan semua pada ngecek kenapa-kenapa, apalagi situasi lagi seperti ini terus dikait-kaitkan," tuturnya.

"Ini narsum kadang-kadang dibatalkan jadi berita juga kan. Kayak wah ini Pak Mahfud nunggu sudah lama. Ya biasa ajalah bahkan narsum yang sudah datang ke tvOne pun kadang kita batalin hanya gara-gara topiknya ganti atau breaking news. Banyak itu sering kali. Misalkan kita undang untuk kabar pasar, misalnya kita undang dari eksekutif perusahaan, tapi begitu ada breaking news ya otomatis kita mohon pemahaman beliau-beliau. Termasuk juga yang blocking juga," lanjut Totok.

Tuduhan itu disampaikan Fadli melalui akun Twitter-nya. Ia menyebut ada upaya persekusi dari penguasa sehingga ILC tidak tayang live di tvOne malam ini.

"Wah jangan-jangan ILC dipersekusi juga via telepon penguasa. Semalam saya dihubungi jadi salah satu narsum. #rezimpanik," tulis Fadli. [dtk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita