Ikuti Lomba Pacuan Kuda Tradisional, 'Kuda Jokowi' Kalah

Ikuti Lomba Pacuan Kuda Tradisional, 'Kuda Jokowi' Kalah

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO -  Sejumlah pemuda di Kelurahan Sibatua, Kecamatan Pangkajene, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan (Sulsel), menggelar lomba pacuan kuda tradisional, Kamis (30/8). Puluhan kuda yang ikut dalam pacuan diperlombakan untuk mencari yang paling terbaik. 

Satu dari puluhan ekor kuda yang diperlombakan menuai perhatian. Bagaimana tidak, salah seorang warga di kampung tersebut memberikan nama pada kuda jantan putih miliknya, Jokowi. Dipilihnya Jokowi sebagai nama kudanya dengan alasan sederhana.  

"Alasannya saya kasih nama kuda ini Jokowi, karena kuda ini lahir, bertepatan waktu Jokowi jadi Presiden," jelas Saripuddin, pemilik Jokowi di sela-sela karnaval ajang balap kuda di Sibatua, Pangkep, Kamis (30/8). 

Presiden Jokowi sendiri diketahui menjabat sebagai orang nomor 1 di Indonesia pada Maret 2014. Lahir bertepatan dengan masa jabatan pertama, kuda Jokowi saat ini tepat berusia 8 tahun. Sayangnya dalam perlombaan tersebut, kuda Jokowi tak lolos hingga babak final. 

Kuda Jokowi kalah gesit dengan kuda milik peserta lainnya. Ketua panitia pelaksana, Muarif mengungkapkan, karnaval balap kuda ini bertujuan untuk membangkitkan kembali semangat lokalitas dalam mempertahankan kearifan lokal masyarakat. 

"Ini untuk membangkitkan kembali kita punya semangat, untuk jaga kita punya tradisi yang boleh dibilang pelan-pelan punah karena zaman serba canggih, digital sampai-sampai tradisi nenek moyang sudah hampir dilupa," terangnya. 

Puluhan kuda yang dipelombakan sebagian besar merupakan kuda lokal. Kuda yang digunakan masyarakat kampung setempat yang biasanya digunakan untuk membantu meringankan beban warga dalam memuat hasil pangan dari kebun dan sawah. 

"Seperti biasa gabah diangkat pakai kuda yang sudah dikasih masuk dalam karung, barang-barang biasa kalau kita dari pasar, hampir semua begitu," ucapnya. 

Karnaval kali ini, adalah kali keduanya digelar setelah tahun 2017 lalu, masyarakat bersepakat dan menginisiasi untuk menggelar kembali. 

Arena yang digunakan merupakan areal persawahan yang sudah mengering setelah tak lagi ditanami oleh para petani di musim kemarau ini. Balap kuda sendiri berlangsung sejak Rabu (29/8) dan akan berakhir pada Jumat (31/8) besok.  [jpc]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita