Diinterogasi, Harun Yahya Sebut Bikini Penutup Islami dan Vodka Halal

Diinterogasi, Harun Yahya Sebut Bikini Penutup Islami dan Vodka Halal

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Penulis terkenal asal Turki, Adnan Oktar alias Harun Yahya, memberikan pernyataan nyeleneh saat diinterogasi polisi. Dia menyebut 'bikini adalah penutup Islami'.

Seperti dilansir media lokal Turki, Hurriyet Daily News, Selasa (24/7/2018), kolumnis Daily Hurriyet, Abdulkadir Selvi, mempublikasikan sejumlah kutipan kata-kata pembelaan Oktar saat diinterogasi Kepolisian Turki. Kutipan itu dipublikasikan dalam artikel Daily Hurriyet tanggal 23 Juli kemarin.

Dalam interogasi, Oktar disebut menyangkal puluhan dakwaan pidana yang dijeratkan kepadanya dan malah memberi ceramah soal interpretasi ganjil soal ajaran Islam menurut kelompoknya.

"Menutup diri pada bagian yang bisa ditutupi dengan bikini sudah cukup untuk penutup Islami. Karena seperti inilah yang dideskripsikan dalam Quran," sebut Oktar kepada polisi yang menginterogasinya.

Tidak hanya itu, Oktar juga mengklaim bahwa Islam hanya melarang wine atau minuman anggur, namun mengizinkan minuman keras lainnya termasuk vodka dan whiskey.

Oktar ditangkap di kediamannya di Istanbul pada 11 Juli lalu. Sekitar 190 orang lainnya yang disebut sebagai pengikut Oktar, juga ikut ditahan dalam sejumlah penggerebekan. Oktar dan para pengikutnya dijerat lebih dari 30 dakwaan pidana oleh otoritas Turki, mulai dari membentuk geng kriminal, melakukan penipuan, pengemplangan pajak hingga serangan seksual.

Sebelum ditahan, Oktar yang memiliki stasiun televisi sendiri bernama A9, kerap tampil dalam acara yang membahas isu religius dan sosial, yang dipadukan dengan penampilan wanita-wanita muda yang dipanggilnya 'kittens'. Puluhan 'kittens' masuk dalam daftar yang ditangkap polisi Turki.

Saat diinterogasi polisi, Oktar menekankan bahwa dirinya mendukung Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) yang kini berkuasa di Turki.

"Oktar memberitahu polisi bahwa dirinya menginstruksikan para kittens untuk turun ke jalanan sambil membawa bendera Turki usai percobaan kudeta tahun 2016 (untuk menunjukkan dukungan pada Presiden Recep Tayyip Erdogan)," tulis kolumnis Hurriyet tersebut. "Kemudian seorang polisi mengingatkan kata-katanya pada malam percobaan kudeta, yang memprediksi bahwa 'mereka akan menggantung Tayyip'," imbuhnya. [dtk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita