Andi Arief: SBY dan Demokrat Tidak Pernah Mengkhianati Prabowo, PAN dan PKS

Andi Arief: SBY dan Demokrat Tidak Pernah Mengkhianati Prabowo, PAN dan PKS

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat Andi Arief memastikan jika Partai Demokrat tidak mengkhianati siapapun, termasuk Gerindra, PAN dan PKS.

Hal itu diungkapkannya melalui kicauan di akun Twitter-nya, @AndiArief__ yang diunggah pada Senin (23/7/2018).

Andi Arief mengatakan jika Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak pernah mengkhianati Prabowo Subianto.

Menurut politisi Partai Demokrat itu, SBY dan Prabowo bersaing tapi saling menyayangi.

Dia menambahkan, SBY dan Demokrat juga tidak pernah mengkhianati PAN dan PKS.

Lebih lanjut, Andi Arief mengatakan jika SBY dan Partai Demokrat sejak tahun 2004 hingga 2014, tidak pernah berkoalisi dengan Gerindra dan PDIP.

Namun, pada tahun 2019, Partai Demokrat akan memutuskan untuk berkoalisi dengan salah satu partai tersebut.

Dirinya menegaskan jika Demokrat tidak plin-plan saat memutuskan bergabung dalam koalisi.

Namun, sedang menimbang taktik yang tepat agar negara Indonesia bisa selamat dari berbagai persoalan yang ada.

Berikut klarifikasi Andi Arief soal sikap SBY dan Demokrat:

@AndiArief__ : "Selama hidupnya SBY tidak pernah mengkhianati Prabowo. Mereka bersaing tapi saling menyayangi. Th 2014 Prabowo dikhianati perjanjiannya dengan Megawati di Batu tulis bogor."


@AndiArief__ : "SBY dan Demokrat juga tidak pernah mengkhianati PAN dan PKS. Selama 10 tahun bisa berjalan bersama hingga ketiga partai itu tetap besar dan tidak saling mengganggu. PKS besar di era SBY, juga PAN."



@AndiArief__ : "SBY dan Partai Demokrat sejak tahun 2004 sampai tahun 2014 tidak pernah berkoalisi dengan Gerindra dan PDIP. Gerindra dan PDIP berkoalisi di 2009 dan pecah di 2014. Banyak yang melupakan ini. 2019 ini Partai Demokrat akan memutuskan berkoalisi dg salah satunya."



@AndiArief__ : "Tahun 2014, suara partai Demokrat hilang separuh. Peserta konvensi elektabilitas di bawah Prabowo dan Jokowi. Kami tahu diri. Kami tidak mau terlibat jauh dalam pertikaian akibat pecahnya kongsi "batu tulis" Gerindra-PDIP yg buahkan situasi sampai hari ini."



@AndiArief__ : "Partai Demokrat bukan plin-plan. Tapi sedang menimbang bagaimana taktik yang tepat agar negara ini bisa selamat dari berbagai persoalan yg sedang mendera. Bukan sekedar menang. Besok termasuj kita akan mendengar apa rencana Pak Prabowo menyelamatkan keadaan ini"



@AndiArief__ : "Partai Demokrat melihat dari cara Jokowi memilih koalisi dan Cawapres sedikit berbahaya, karena memaksa maayarakata berhadap2an nantinya. Bahkan jika benar Cawapres latar Islam yg dipilih lebih karena niatan menang dg menundukkan Islam yang lain."



Diberitakan sebelumnya, Andi Arief membeberkan rencana pertemuan pimpinan Gerindra dengan Demokrat pada Selasa (24/7/2018).

Dalam kicauan tersebut Andi juga menambahkan jika pada tanggal tersebut akan dilakukan statement atau pernyataan bersama untuk mengungkapkan hasil pertemuan.

@AndiArief__ : "Selasa 24 Juli pertemuan Ketum Demokrat SBY dan Ketum Gerindra Prabowo di Kuningan. Tgl 22 - 23 Juli pertemuan pendahuluan tiga pimpinan partai Demokrat dengan pimpinan partai Gerindra. Statemen bersama SBY-Prabowo 24 Juli akan ungkap isi pertemuan."

"Pertemuan pimpinan partai itu bukan persekongkolan dan permufakatan pribadi, karena itu setiap yang menyangkut masyarakat banyak harus diumumkan terbuka kepada publik."

Cuitan Andi Arief

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita