Gus Yahya ke Israel, Said Didu Lemparkan Tiga Pertanyaan Sekaligus

Gus Yahya ke Israel, Said Didu Lemparkan Tiga Pertanyaan Sekaligus

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Mantan Staff Khusus Menteri ESDM, Muhammad Said Didu memberikan tanggapan soal kunjungan Yahya Cholil Staquf menjadi pembicara dalam Acara AJC (American Jewish Comittee) Global Forum di Yerusalem, Israel, Minggu (10/6/2018).

Dilansir TribunWow.com, melalui akun Twitter @saididu yang ia tuliskan pada Senin (11/6/2018).

Kunjungan Gus Yahya ke Israel menjadi pembicaraan publik dan menuai kontroversi.

Lantaran hal itu, Muhammad Said Didu melemparkan tiga pertanyaan sekaligus..

said Didu mempertanyakan posisi Gus Yahya dalam acara tersebut.

"Apakah sebagai watimpres, atau karena diundang israel lalu diangkat watimpres, atau mewali istana atau NU?," tulis Said Didu.

Begini pertanyaan Said Didu selengkapnya:

"3 pertanyaan mendasar saya atas kehadiran pak Yahya pada acara The AJC (Israel) :
1. Beliau hadir/diundang krn sbg Wantimpres ?
2. Beliau diangkat sbg Wantimpres krn diundang Israel ?
3. Beliau newakili Istana dan NU ? krn kedua identitas tsb disebutkan dlm undangan/acara," tulis Said Didu.

Sementara itu, melalui website resmi Nahdatul Ulama, tujuan Gus Yahya tersebut didasari atas kedaulatan Palestina yang harus dihormati di Israel.

“Saya berdiri di sini untuk Palestina, saya berdiri di sini atas dasar bahwa kita semua harus menghormati kedaulatan Palestina sebagai negara merdeka,” tegas Gus Yahya, Ahad (10/6) saat dikonfirmasi NU Online.

Gus Yahya juga menjelaskan perihal peran NU bagi keberlangsungan kehidupan sebuah bangsa di level global.

Hal ini merupakan salah satu usaha untuk meneruskan perjuangan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di sejumlah negara untuk mewujudkan perdamaian dunia, termasuk kemerdekaan rakyat Palestina.

Gus Yahya juga menambahkan bahwa solusi perdamaian di Timur Tengah maupun di belahan dunia manapun adalah dengan kasih dan peduli terhadap sesama manusia.

Jika kasih dan rasa peduli bisa diterapkan, maka keadilan akan tercipta.

Ketua PBNU, H. Robikin Emhas mengatakan tidak ada kerja sama antara Nahdlatul Ulama dengan Israel, baik dalam bentuk program maupun kelembagaan.

"Sekali lagi ditegaskan, tidak ada jalinan kerja sama program maupun kelembagaan antara NU dengan Israel," ungkap Robikin, Sabtu (9/6/2018).

"Boleh jadi Gus Yahya Staquf memenuhi undangan dimaksud untuk menawarkan gagasan yang memberi harapan bagi terwujudkan perdamaian di Palestina dan dunia pada umumnya," kata Robikin

Namun, rilis yang beredar dari hamas.ps, pihaknya mengatakan jika mereka bersama dengan orang-orang Palestina mengecam keras berita Gus Yahya mengunjungi Badan Zionis tersebut.

Pihaknya mengatakan selama ini mereka menghargai sikap bersejarah Indonesia dalam mendukung hak-hak rakyat Palestina dan perjuangan mereka untuk kebebasan dan kemerdekaan.

Namun, tindakan Gus Yahya ini, membuat mereka merasa kecewa.[tn]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita