Gus Yahya ke Israel Demi Palestina, Hidayat Nur Wahid Beberkan Kondisi Sebenarnya

Gus Yahya ke Israel Demi Palestina, Hidayat Nur Wahid Beberkan Kondisi Sebenarnya

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Wakil Ketua MPR Ri, Hidayat Nur Wahid menanggapi kunjungan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Yahya Cholil Staquf menjadi pembicara dalam Acara AJC (American Jewish Comittee) Global Forum di Yerusalem, Israel, Minggu (10/6/2018).

Dilansir TribunWow.com, melalui akun Twitter @hnurwahid yang ia tuliskan pada Senin (11/6/2018).

Kunjungan Gus Yahya ke Israel menjadi pembicaraan publik dan menuai kontroversi.

Lantaran hal itu, Hidayat Nur Wahid menilai jika kunjungan Gus Yahya itu bermanfaat untuk Palestina maka, ia memprediksi jika kunjungan itu banyak orang yang mendukung, termasuk Palestina.

Namun, Hidayat menilai jika acara AJC itu justru menguntungkan Israel, sehingga Palestina kecewa dengan Indonesia.

Hidayat menyebut jika acara tersebut untuk semata-mata di negara Israel, dan tidak berdampak pada Palestina.

Bahkan, Hidayat mengaku menyimak isi pembicaraan Gus Yahya, yang mengaku membela Palestina, namun sayangnya, Gus Yahya tidak mengikuti skap Bung Karno.

"Seandainya kehadiran Gus Yahya bermanfaat unt Palestina,tentu didukung Palestina.Tapi tidak. Mrk sudah khatam laku yahudi yg puluhan thn jajah Palestina, tanpa kenal kasih&keadilan spt diharapkan olh Gus Yahya. AJC plintir kunjungan itu unt keuntungan israel, bukan unt Palestina

Krn The AJC yg beri forum unt Gus Yahya, adalah Organisasi Yahudi Radikal yg bertujuan al :”advocating for peace and security for israel”. Maka standing position mrk jelas unt israel, bukan unt Palestina. Israelpun bergembira dg kunjungan yg untungkan mrk,tapi Palestina kecewa.

Saya sudah buka linknya, dan saya simak dari awal hingga akhir, saya tak dapatkan pernyataan Gus Yahya,yg kalau diterjemahkan ke dlm bhs Indonesia bermakna :”Saya berdiri disini unt Palestina”. Jadi pertanyaan saya : dimana pernyataan tsb? Knp nggak ikuti sikap Bung Karno saja?" tulis Hidayat Nur Wahid.

Cuitan Hidayat Nur Wahid (twitter)
Sementara itu, melalui website resmi Nahdatul Ulama, tujuan Gus Yahya tersebut didasari atas kedaulatan Palestina yang harus dihormati di Israel.

“Saya berdiri di sini untuk Palestina, saya berdiri di sini atas dasar bahwa kita semua harus menghormati kedaulatan Palestina sebagai negara merdeka,” tegas Gus Yahya, Ahad (10/6) saat dikonfirmasi NU Online.

Gus Yahya juga menjelaskan perihal peran NU bagi keberlangsungan kehidupan sebuah bangsa di level global.

Hal ini merupakan salah satu usaha untuk meneruskan perjuangan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di sejumlah negara untuk mewujudkan perdamaian dunia, termasuk kemerdekaan rakyat Palestina.

Gus Yahya juga menambahkan bahwa solusi perdamaian di Timur Tengah maupun di belahan dunia manapun adalah dengan kasih dan peduli terhadap sesama manusia.

Jika kasih dan rasa peduli bisa diterapkan, maka keadilan akan tercipta.

Ketua PBNU, H. Robikin Emhas mengatakan tidak ada kerja sama antara Nahdlatul Ulama dengan Israel, baik dalam bentuk program maupun kelembagaan.

"Sekali lagi ditegaskan, tidak ada jalinan kerja sama program maupun kelembagaan antara NU dengan Israel," ungkap Robikin, Sabtu (9/6/2018).

"Boleh jadi Gus Yahya Staquf memenuhi undangan dimaksud untuk menawarkan gagasan yang memberi harapan bagi terwujudkan perdamaian di Palestina dan dunia pada umumnya," kata Robikin

Namun, rilis yang beredar dari hamas.ps, pihaknya mengatakan jika mereka bersama dengan orang-orang Palestina mengecam keras berita Gus Yahya mengunjungi Badan Zionis tersebut.

Pihaknya mengatakan selama ini mereka menghargai sikap bersejarah Indonesia dalam mendukung hak-hak rakyat Palestina dan perjuangan mereka untuk kebebasan dan kemerdekaan.

Namun, tindakan Gus Yahya ini, membuat mereka merasa kecewa. [tn]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita