Ganjar minta Sudirman buktikan timsesnya ditodong dan dituduh bandar narkoba

Ganjar minta Sudirman buktikan timsesnya ditodong dan dituduh bandar narkoba

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo minta pembuktian soal adanya anggota tim sukses kubu Sudirman Said ditodong pistol dan dituduh bandar narkoba. Hal ini dikarenakan ada pihak yang tak ingin Sudirman Said menang dalam Pilgub Jawa Timur 2018. Ganjar pun minta bukti jika pihaknya ada yang melakukan hal tersebut.

"Yang nuduh siapa, yang nodong siapa? Kita? Saya kira suruh buktikan saja. Kalau yang menodong preman lapor polisi. Tapi saya malah engga tahu cerita itu. Saya juga punya data money politiknya ada di mana terus kemarin lihat press rilis Polda itu ada yang sebarkan SMS menggunakan plat merah dan ditangkap. Kalau kita bicara kecurangan sama kita juga punya," ujar Ganjar di DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (28/6).

Selain hal itu, Ganjar juga menepis jika provinsi Jawa Tengah bukan lagi basis PDIP yang disebut kandang banteng. Sebab Ganjar sebagai kader PDIP belum menang telak dari Sudirman. Ganjar pun memuji strategi tim lawan yang dapat membuatmu Sudirman Said memperoleh angka signifikan dari hasil penghitungan cepat suara.

"Kalau bukan kandang banteng mungkin pasti kalah. Jadi menang satu sama menang terpaut tiga juta adalah menang. Persoalannya kenapa suaranya seperti itu ada dinamika yang berkembang pada saat terjadinya pemilu. Jadi kalau saya mengakui strategi lawan bagus menjelang terakhir. Kita mengakui soal itu. Engga tahu (strategi lawan apa), wong buktinya dia bisa curi beberapa suara kita kan," ucapnya.

Kendati demikian, pembuktian Jawa Tengah sebagai kandang banteng akan dilihat pada hasil Pemilu 2019 nanti. Sebab hasil akhir antara pilihan eksekutif dan legislatif, kata Ganjar adalah dua hal berbeda.

"Kami menang di mana-mana DPRD-nya tapi tidak menang di Pilkadanya. Contoh saya di Kudus hari ini suara saya tertinggi 73 persen. Tapi calon kami di kabupaten kalah. Di Temanggung kami 60 persen. Tapi calom kami kalah. Dari hasil survei sebelumnya sudah kelihatan kan bagaimana swing voters para pendukung partai-partai," tutur Ganjar.

" Saya kira memang dinamikanya biasa. Apakah nanti kandang banteng atau tidak, membuktikannya pada saat Pileg. Karenanya itu betul-betul yang merepresentasikan kandang banteng. Dinamika biasa saja," sambung dia.[mdk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita