Daftar 200 Dai Mirip Proyek Cleaning Service Yang Beraroma Korupsi

Daftar 200 Dai Mirip Proyek Cleaning Service Yang Beraroma Korupsi

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Jumlah data penceramah (dai) yang dirilis Kementerian Agama tak ubahnya penentuan pemenang proyek pemeliharaan gedung kementerian yang dipimpin Lukman Hakim Saifuddin itu.

Koordinator Investigasi Center for Budget Analysis (CBA) Jajang Nurjaman mengatakan keduanya sama-sama berdasarkan selera Sekjen Kemenag Nur Syam.

"Selain list 200 penceramah yang dikeluarkan sesuai dengan selera Sekjen Kemenag, ada juga selera yang sama dalam menentukan pemenang proyek pemeliharaan gedung Kementerian Agama. Di mana setiap tahun proyek pemeliharaan gedung atau cleaning service selalu dimenangkan oleh PT Aldira Mitra Sejati," kata Jajang melalui pesan elektronik kepada redaksi, Minggu (20/5).

Dikatakan dia, PT Aldira Mitra Sejati sangat beruntung sama halnya dengan 200 penceramah yang kebetulan masuk list Kemenag. Jika Aldira Mitra Sejati beruntung karena menjadi langganan proyek cleaning service, maka 200 penceramah yang masuk list juga dapat untung karena secara tidak langsung dipromosikan oleh Sekjen Kemenag.

Jajang mengungkap anggaran yang dihabiskan untuk proyek pemeliharaan gedung atau cleaning service gedung Kemenag jika diakumulasikan selama 3 tahun dari 2016 sampai 2018  mencapai Rp 17 miliar. Adapun Aldira Mitra Sejati beralamat di Jalan Matraman 30E, Menteng Square AR15, Jakarta Pusat.

Dia mangatakan ada ratusan perusahaan yang digugurkan Sekjen Kemenag dalam proses lelang. Ada beberapa perusahaan yang layak menawarkan harga efisien namun nasibnya sama dengan ratusan ribu penceramah yang sebenarnya juga layak masuk list Kemenag namun diabaikan. 

Karena arogansi Sekjen Kemenag yang selalu menunjuk Aldira Mitra, kata Jajang, menimbulkan potensi kerugian negara sebesar Rp 723 juta. Nilai proyek yang diajukan Aldira Mitra Sejati, kata dia, kelewat mahal jika dibandingkan penawar lainnya. Di tahun 2018, misalnya, harga yang diajukan Aldira Mitra Sejati sebesar Rp 6,7 miliar padahal PT. Mitracom Solusindo memberikan penawaran Rp 6,6 miliar.

"Saran kami kepada Kementerian Agama, lebih baik fokus membuat kurikulum yang isi ceramah terkait mana yang boleh disampaikan kepada publik dan mana yang tidak boleh. Bukan sibuk ngurusin daftar penceramah yang hanya menimbulkan kegaduhan. Menteri Agama, tolong diawasi kinerja anak buahnya jangan sampai ada uang negara yang diam-diam diembat oknum tidak bertanggung jawab," tukas Jajang.[rmol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita