Didukung Koalisi 212, Siapapun Bakal Jadi Pemimpin Nasional yang Baru

Didukung Koalisi 212, Siapapun Bakal Jadi Pemimpin Nasional yang Baru

Gelora News
facebook twitter whatsapp
Yudi Syamhudi Suyuti

www.gelora.co -  Sebagai bagian dari kekuatan 212, setiap umat dan rakyat berhak menegaskan sikap dan kehendak mengusung Pimpinan Nasional 2019. Dan kehendak ini tentu akan disampaikan melalui musyawarah ulama dan kaum pergerakan yang akan segera digelar.

“Presidium MRI juga memastikan hadir ikut dalam rencana musyawarah tersebut. Bagi kaum pergerakan, siapapun Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden yang diputuskan oleh musyawarah harus didukung,” ujar Ketua Presidium Musyawarah Rakyat Indonesia, Yudi Syamhudi Suyuti melalui keterangan tertulisnya, Rabu (28/3).

Yudi menilai, dukungan dari kaum pergerakan dalam musyawarah akan bersinergi dengan dukungan ulama yang mewakili umat, akan menjadi kekuatan solid yang bisa dikonversikan menjadi angka 30% Umat Islam dalam Aksi Bela Islam dan merebut 40% massa cair.

“Sehingga keadaan ini membuat sangat optimis umat dan rakyat banyak, bahwa siapapun Capres dan Cawapres yang didukung Ulama dan Kaum Pergerakan 212 hampir dipastikan menjadi Presiden dan Wakil Presiden baru di 2019,” ujarnya

Untuk itu, kata Yudi, rencana digelarnya Musyawarah Ulama dan Kaum Pergerakan oleh GNPF Ulama sangat penting untuk didukung.

“Dan untuk mendukung terselenggaranya musyawarah dan hasil keputusan musyawarah, Presidium MRI sebagai bagian Kaum Pergerakan 212 yang juga berdiri di garis depan saat itu, akan mengkonsolidasi dukungan di 34 Provinsi di Indonesia hingga ke basis-basis pedesaan,” papar Yudi.

“Rakyat banyak sudah saatnya berdaulat penuh sebagai pemilik sah negara Republik Indonesia. Ini prinsip dan tujuan perjuangan Kaum Pergerakan,” sambungnya.

Dan secara khusus, pungkas Yudi, Presidium MRI akan mendorong pada calon pimpinan nasional untuk bisa menggoalkan Undang-Undang Rakyat, yang kerangkan dasar RUU Rakyatnya telah kami sampaikan ke Pimpinan DPR. [swa]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita