Polri: Informasi Kematian Bahrun Naim Belum Valid

Polri: Informasi Kematian Bahrun Naim Belum Valid

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Mabes Polri belum bisa memberi konfimasi atas kabar kematian militan ISIS berkewarganegaraan Indonesia, Bahrun Naim, di Suriah.

Alasannya, Polri belum mendapat konfirmasi yang akurat dari akses-akses informasi seperti atase kepolisian yang berada di Turki dan pihak Kementerian Luar Negeri. 

Perkembangan itu disampaikan Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri, Kombes Pol Martinus Sitompul, di Gedung Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (4/12). 

"Yang ada adalah sebuah sebaran di media sosial yang kemudian viral dan menyatakan saudara BN telah tewas. Polri akan mendalami, menyelidiki informasi ini," terang Martinus. 

Polri terus mencari kebenaran berita tersebut dari sumber informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Namun, belum ada fakta-fakta menyatakan bahwa pria yang dianggap sebagai otak teror Bom Sarinah itu sudah meninggal dunia.

"Bila nanti kami mendapatkan kabar yang lebih akurat tentu akan kami sampaikan" ujarnya. 

Kabar kematian Bahrun Naim beredar di media sosial, berasal dari sebuah grup WhatsApp. Pengirim pesannya yaitu Khilafah Syam, yang menyebut Bahrum Naim tewas pada tanggal 30 November 2017 setelah berjihad melawan pasukan Bashar Al Assad di Suriah.

Bahrun Naim dituding menjadi otak aksi teror di kawasan Sarinah, Jalan Thamrin, Jakarta Pusat pada Kamis 16 Januari 2016.

Mabes Polri pernah menyampaikan bahwa Bahrun pernah dipenjara pada tahun 2010 karena merencanakan teror bersamaan dengan kedatangan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama. 

Setelah selesai menjalani hukuman, pemilik nama lengkap Muhammad Bahrun Naim Anggih Tamtomo itu pergi ke Suriah.

Di Suriah, pria Solo itu bergabung dengan organisasi teroris Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Dia diberikan kepercayaan untuk mengkoordinir simpatisan ISIS di Indonesia.[rmol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita