Nyatakan Gatot Panglima TNI Terburuk Era Reformasi, Indra Piliang: Hendardi itu Penasehat Kapolri

Nyatakan Gatot Panglima TNI Terburuk Era Reformasi, Indra Piliang: Hendardi itu Penasehat Kapolri

Gelora News
facebook twitter whatsapp

Tito Karnavian dan Hendardi

www.gelora.co - Ketua Setara Institute, Hendardi, dikenal sering mengecam Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Bahkan dalam berbagai kasus, Hendardi menyebut Gatot Nurmantyo telah “offside”.

Saat Jenderal Gatot Nurmantyo menyebut isu upaya makar sebagai hoax atau informasi sesat, Hendardi menyebut Gatot telah offside. Pernyataan itu dinilai Hendardi telah merendahkan integritas institusi TNI.

Belakangan, terkait pernyataan Gatot Nurmantyo soal 5000 pucuk senjata ‘ilegal’, Hendardi menyatakan bahwa Gatot Nurmantyo menjadi Panglima TNI terburuk sepanjang era Reformasi.

Dalam kapasitas apa Hendardi terus bersuara miring soal integritas Gatot Nurmantyo sebagai Panglima TNI?

Pengamat politik Indra J. Piliang mengungkapkan bahwa Hendardi menjabat sebagai penasehat Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian. “Mas Hendardi itu Penasehat Kapolri. Saya ndak tahu, apa Panglima TNI punya penasehat sipil? Pengen ngelamar euy, mumpung udah merdeka,” sindir Indra Piliang di akun Twitter @IndraJPiliang.

Terkait hal itu, @IndraJPiliang memberikan catatan: “Jangan sampai nada kritis terhadap pernyataan Panglima TNI membawa demoralisasi di tubuh TNI ya kekawan. Balance. Demikian.”

Sebelumnya, Hendardi meminta Presiden Joko Widodo hati-hati dalam menyikapi manuver yang dilakukan oleh Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.

"Karena Panglima TNI sedang mencari momentum untuk memperkuat profil politik bagi dirinya, maka tindakan atas Gatot Nurmantyo haruslah merupakan tindakan normatif dan biasa-biasa saja, sehingga cara-cara politik yang tidak etis yang sedang diperagakannya secara perlahan menjadi layu sebelum berkembang," kata Hendardi dalam keterangannya kepada wartawan (25/09).

Menurut Hendardi, penyampaian informasi intelijen oleh Panglima TNI di ruang publik menyalahi kepatutan. Pasalnya, tugas intelijen hanya mengumpulkan data dan informasi untuk Presiden.

Secara khusus, Hendardi menegaskan, pernyataan Panglima TNI menunjukkan teladan buruk bagi prajurit. Prajurit TNI selama ini didisiplinkan untuk membangun relasi yang kuat dan sehat dengan Polri.  Alih-alih menjadi teladan, Panglima TNI justru membawa prajurit TNI dalam konflik kepentingan serius yang hanya menguntungkan diri Panglima TNI. [ito]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA