GELORA.CO - Hansel, salah satu karyawan Terra Drone Indonesia, menceritakan detik-detik dirinya selamat dari kebakaran hebat yang menewaskan hingga 22 orang di kawasan Jakarta Pusat. Ia menyebut peristiwa itu sebagai "near death experience ".
Hansel berada di lantai 4 ketika terdengar teriakan “kebakaran” dan seluruh karyawan panik berusaha menyelamatkan diri.
Niat awal untuk turun melalui tangga darurat gagal karena asap tebal sudah lebih dulu memenuhi lantai bawah yang sudah terbakar.
“Mau turun nggak bisa, jadi ya mau nggak mau ke atas,” ujar Hansel kepada wartawan, Rabu (10/12).
Dalam hitungan menit, asap pekat sudah naik hingga ke lantai atas, memaksa mereka berlari menuju rooftop. Di sana, mereka mendapati udara semakin menipis karena asap juga keluar dari deretan outdoor AC.
“Asepnya cepet, dan di rooftop itu ya kita berharap sama angin,” katanya.
Di tengah situasi yang membuat napas sesak dan bau kimia menyengat, para karyawan saling menenangkan diri. Beberapa dari mereka mengikat tali darurat untuk mempersiapkan jalan turun.
Menurut Hansel, karyawan laki-laki lebih dulu mencoba turun untuk membantu mengevakuasi rekan perempuan.
“Saling tenangin diri aja, rileks. Temen-temen juga pada pede selamet,” ucapnya.
Saat terjebak di atas, Hansel tidak bisa berkomunikasi dengan rekan-rekan lain yang berada di lantai bawah. Satu-satunya pesan yang ia kirim hanya untuk keluarga, sekadar memberi kabar.
“Saya cuma WA keluarga,” tuturnya.
Ia menyebut suasana ketika itu sangat mencekam dan hampir membuatnya kehabisan napas.
“Sesak, baunya kimia, kayak beracun. Jadi cari oksigen di tralis atas aja,” kata Hansel menggambarkan kondisi yang ia sebut sebagai pengalaman nyaris maut.
Sekitar pukul 12.35, ia dan rekan-rekannya sudah berada di rooftop setelah sebelumnya selesai makan siang lebih awal. Beberapa menit kemudian, asap sudah menghitam di atas.
Setelah proses pemadaman berlangsung dan situasi mulai terkendali, barulah mereka dapat turun melalui gedung sebelah. Di bawah, mereka langsung dibawa ke ambulans untuk dicek saturasi oksigen lalu didata oleh petugas.
Hansel mengatakan seluruh karyawan yang berkumpul di rooftop sekitar 11 hingga 12 orang selamat. Namun ia tidak mengetahui pasti kondisi rekan di lantai bawah karena berbeda divisi. "Tau sih orang-orangnya, cuma kan posisi beda divisi,” ujarnya.
Meski selamat, pengalaman itu meninggalkan trauma mendalam. Hansel mengaku apa yang ia alami di atap gedung tersebut adalah salah satu momen paling menegangkan dalam hidupnya. “Itu near death experience lah," papar dia. (*)
