GELORA.CO -- Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menyebut adanya sebuah bandara di wilayah Indonesia yang tidak memiliki perangkat negara sama sekali, baik Bea Cukai maupun Imigrasi.
Belakangan diketahui, bandara tersebut beroperasi di kompleks industri PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Morowali, Sulawesi Tengah.
Bandara ini ternyata diresmikan oleh Presiden Jokowi kala itu, pada 2018.
Karena tidak memiliki perangkat negara dalam bandara, Menhan Sjafrie menilai keberadaannya membuat rawan kedauatan ekonomi, seperti negara dalam negara.
"Ini anomali, bandara tapi tak memiliki perangkat negara dalam bandara ada celah yang membuat rawan kedaulatan ekonomi," kata Menhan Sjafri, dilansir dari bloombergtechnoz.com, Rabu (26/11/2025).
Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia (JMI), Islah Bahrawi dalam cuitan di akun X nya mengungkapkan bandara yang berlabel "Private Airport" di Morowali ini tempat keluar masuk barang dan tenaga kerja asing (TKA) di sebuah kawasan industri tambang seluas ribuan hektar.
"Meski berlabel Bandara pribadi, anehnya justeru diresmikan oleh Jokowi tahun 2018. Konon tanpa keamanan, Bea Cukai dan Imigrasi Indonesia. 'Serasa republik dalam republik' kata Menhan," ujar Islah, Rabu (26/`11/2025).
Menurut Islah, karena saking bebasnya pada tahun 2024 lalu landasan bandara diperpanjang yang biayanya ditanggung perusahaan China.
"Pada tahun 2024 landasannya diperpanjang, dibiayai oleh Zhensi Holding Group, perusahaan besar asal Tongxiang, China," kata Islah.
"Inilah produk dari sebuah prinsip lawas: "Dis kantre nat onle tok de tok, bat onle for obral wok de wok."" ujarnya mengutip pernyataan Jokowi, sebagai sindiran.
Dis kantre nat onle tok de tok, bat onle for obral wok de wok menjadi istilah atau kata-kata yang sempat viral dibicarakan di media sosial.
Asal usul kata itu ternyata adalah diduga dari kalimat pidato Jokowi.
Salah satu bukti videonya diunggah oleh akun indonesia20245_ di TikTok yang kemudian dibagikan ulang Adiduut90 di X.
Jokowi saat itu mengatakan dalam bahasa Inggris, we work the talk, not only talk the talk (kita bekerja sesuai omongan, bukan hanya omongan).
Namun pernyataannya diplesetkan menjadi we wok de tok, not onle de tok
Bandara Dikembangkan Jokowi
Co-Founder Indonesia Strategic and Defence Studies, Edna Caroline Pattisina membeberkan soal bandara di Morowali yang tak diawasi Pemerintah RI.
Hal itu diungkapkan melalui YouTube Forum Keadilan TV.
Menurut Edna, keberadaan bandara sebenarnya berawal dari perintah presiden Jokowi saat itu.
"Jadi kalau menurut saya, kalau kita merujuk lagi di 2014, itu Pak Prabowo kan waktu kampanye sudah ngomong bocor bocor. Salah satu yang dilihat banyak kebocoran itu kan tambang ilegal," kata Edna dikutip Selasa (25/11/2025).
Dia pun mengungkapkan, latihan komando gabungan TNI di Morowali, Sulawesi Tengah beberapa waktu lalu, ada kaitannya dengan hal tersebut
"Oleh karena itu presiden memerintahkan TNI latihan di dekat tambang ilegal. Yaitu Bangka Belitung dan Morowali," ujarnya.
"Lebih spesifiknya itu, di Morowali saya juga baru tahu. Di Morowali itu kan luas banget ya, 4.000 hektare kawasan industri," tambahnya.
Bandara dimaksud, kata Edna, tidak diawasi otoritas Indonesia.
Sehingga pemerintah tak bisa memantau barang dan orang yang keluar masuk.
"Itu ternyata mereka punya bandara yang tidak ada otoritas Indonesia. Berarti di situ, orang dan barang bisa keluar masuk tanpa diawasi. Tertutup," katanya.
"Infonya itu, aparat keamanan aja nggak bisa masuk. Yang jelas, di bandara itu tidak ada Bea Cukai dan Imigrasi," sambung Edna.
Menter Pertahanan Sjafrie Sjamsuddin sendiri telah mengatensi hal tersebut.
"Nama latihannya itu perebutan pangkalan udara. Menurut saya yang mengejutkan itu ketika Pak Sjafrie bilang tidak boleh ada negara di dalam negara," imbuh Edna.
Bahkan, informasi itu akan disampaikan ke Presiden Prabowo Subianto
Sumber: Wartakota
