GELORA.CO -Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memberikan bantahan keras terkait beredarnya tangkapan layar (screenshot) percakapan di grup WhatsApp internal yang mengatasnamakan Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto.
Pesan palsu yang beredar itu mengklaim bahwa Hasto menginstruksikan pengurus partai untuk mendorong pihak luar agar menolak pemberian gelar pahlawan kepada Presiden ke-2 RI, Soeharto.
Politikus PDIP, Mohamad Guntur Romli, dengan tegas membantah kebenaran tangkapan layar tersebut. Ia menegaskan bahwa pesan tersebut adalah hoaks atau tidak benar.
"Soal tangkapan layar yang beredar, siapa pun bisa bikin seperti itu. Itu palsu," tegas Guntur kepada RMOL di Jakarta, Selasa 11 November 2025.
Menurut Guntur, tujuan penyebaran hoaks ini jelas, yaitu untuk melakukan pembusukan dan mengkambinghitamkan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
Guntur Romli menambahkan bahwa sikap penolakan terhadap Soeharto di internal PDIP adalah hal yang alami dan tidak memerlukan instruksi dari Sekjen.
"Penolakan terhadap Soeharto itu DNA kader-kader PDI Perjuangan, karena DNA kami melawan kezaliman, pembantaian manusia, KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme), dan bela rakyat kecil. Tidak perlu nunggu instruksi bagi kader-kader PDI Perjuangan untuk menolak Soeharto," pungkasnya.
Sumber: RMOL
