Elon Musk: Komet 3I/ATLAS Bisa Jadi 'Alien'

Elon Musk: Komet 3I/ATLAS Bisa Jadi 'Alien'

Gelora News
facebook twitter whatsapp
Elon Musk: Komet 3I/ATLAS Bisa Jadi 'Alien'

GELORA.CO -
Komet 3I/ATLAS – yang konon seukuran Manhattan – tengah menjadi pusat perdebatan global. Dan baru-baru ini, Elon Musk – pemimpin industri teknologi antariksa – tidak menutup kemungkinan bahwa Komet 3I/ATLAS adalah "pesawat ruang angkasa alien".

Para ilmuwan awalnya memperkirakan komet 3I/ATLAS akan berada pada posisi terdekatnya dengan matahari Kamis lalu. Namun, bukan hanya orbitnya yang mengejutkan publik, melainkan pergerakannya yang tidak biasa.

Menurut pengamatan, 3I/ATLAS terbang sangat dekat dengan planet-planet seperti Jupiter, Venus, dan Mars – sebuah perilaku yang tidak biasa terlihat pada komet biasa.

Hal ini menghasilkan hipotesis yang berani: itu mungkin bukan komet, tetapi pesawat ruang angkasa yang dipiloti oleh peradaban luar angkasa.

Elon Musk: “Mungkin itu alien”


Dalam penampilan baru-baru ini di podcastPengalaman Joe RoganElon Musk – CEO SpaceX dan Tesla – ditanya tentang fenomena aneh ini. Meskipun tidak mengonfirmasi dengan pasti, Musk secara mengejutkan setuju dengan hipotesis bahwa objek ini bisa jadi "alien".

Menurut Musk, ada gaya yang bekerja pada 3I/ATLAS selain gravitasi, yang menyebabkan orbitnya tidak sepenuhnya mematuhi hukum fisika normal.

“Ada sesuatu yang lebih dari sekadar gravitasi yang memengaruhi lintasannya,” kata Musk.

Tak berhenti di situ, Musk mengungkapkan informasi yang mengejutkan: 3I/ATLAS hampir seluruhnya terbuat dari nikel, yang menurutnya sangat tidak biasa untuk sebuah komet. Dengan komposisi logam dan ukurannya yang sangat besar, jika 3I/ATLAS menabrak Bumi, konsekuensinya tak terbayangkan.

“Kekuatannya cukup untuk memusnahkan satu benua… atau lebih buruk lagi,” kata Musk.

Komentar Musk mendorong pembawa acara bincang-bincang Joe Rogan untuk berseru: “Jika jatuh, sebagian besar umat manusia kemungkinan besar akan mati.”

Skenario Dampak: Potensi Kiamat Bumi


Musk melanjutkan analisisnya: tingkat kerusakan bergantung pada massa pasti objek tersebut. Ia mengingat bahwa dalam catatan fosil Bumi, setidaknya telah terjadi lima peristiwa kepunahan skala besar, yang paling menonjol adalah kepunahan Permian, yang memusnahkan hampir semua kehidupan dan berlangsung selama jutaan tahun.

"Ada satu peristiwa, pastinya sebuah peristiwa asteroid — periode Jurassic," kata Musk. "Tapi yang tidak kita lihat dalam catatan fosil adalah dampak yang menghancurkan hanya satu benua."

Dampak yang lebih kecil – cukup untuk menghancurkan jutaan nyawa atau seluruh benua – tidak meninggalkan jejak yang jelas setelah ratusan juta tahun, menurut Musk.

“Mungkin ada dampak dalam sejarah yang memusnahkan semua kehidupan di separuh Amerika Utara,” kata Musk.

"Dan sekarang tidak ada yang bisa kita lakukan jika itu terjadi?" tanya Rogan, tertegun.

Musk hanya mengangguk dalam diam.

NASA meyakinkan, tapi ilmuwan Harvard membantah


Awalnya, NASA mengumumkan bahwa komet 3I/ATLAS hanya akan melewati 170 juta mil dari Bumi, tidak menimbulkan ancaman langsung.

Namun, kepastian ini segera terguncang oleh perkembangan baru komet tersebut.

Profesor Avi Loeb – seorang astrofisikawan Harvard yang terkenal – baru saja menerbitkan sebuah artikel yang mengejutkan, yang berbunyi: “Akselerasi antigravitasi mungkin merupakan tanda teknologi dari sebuah mesin internal.”

Loeb juga mencatat bahwa komet 3I/ATLAS berubah warna, menjadi lebih terang dan lebih biru saat mendekati sinar matahari – perubahan tidak biasa yang tidak sesuai dengan perilaku objek alami.

3I/ATLAS lebih dari sekadar objek aneh yang terbang melintasi Tata Surya; ia menentang semua pemahaman ilmiah manusia. Orbitnya tidak biasa. Komposisi logam nikelnya hampir murni. Akselerasi antigravitasi. Perubahan warna.

Dan sekarang, Elon Musk – yang memimpin industri teknologi luar angkasa – juga tidak mengesampingkan kemungkinan bahwa itu adalah “pesawat ruang angkasa alien.”

Sejauh ini, NASA menyatakan 3I/ATLAS tidak berbahaya; Musk mengatakan komet itu bisa menghancurkan seluruh benua; seorang ilmuwan Harvard mengatakan ada tanda-tanda teknologi di dalam komet tersebut. Dan tidak ada yang yakin akan kebenarannya.

Namun satu hal yang jelas: dunia memperhatikan setiap gerakan 3I/ATLAS.

Dan jika itu benar-benar sebuah pesawat ruang angkasa, umat manusia mungkin berada di ambang momen yang akan mengubah sejarah manusia.

Sumber: vietbao
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita