GELORA.CO – Guru yang juga Wakil Kepala SMAN 1 Sinjai, Sulawesi Selatan (Sulsel) dipukul oleh siswa berinisial MR di ruang Bimbingan Konseling (BK). Kepala sekolah, Suardi secara tegas membantah klaim orang tua pelaku yang menyatakan telah melerai aksi kekerasan tersebut.
Kejadian bermula saat MR dipanggil ke ruang BK karena sering membolos. Pihak sekolah turut memanggil orang tua MR, yang diketahui merupakan anggota polisi untuk menghadiri pertemuan bersama guru BK, wali kelas dan siswa.
Suasana pertemuan berubah menjadi insiden kekerasan ketika Mauludin, guru sekaligus wakil kepala sekolah tersebut, memasuki ruangan. MR langsung mencekik dan memukulnya di hadapan ayahnya.
“Pak Maul belum duduk langsung dipegang lehernya dicekik baru dihantam. Banyak saksi, tidak ada peleraian,” ujar Kepala SMAN 1 Sinjai, Suardi.
Suardi menyayangkan sikap orang tua MR yang menurutnya tidak segera melerai tindakan anaknya.
Pada kesempatan terpisah, Aiptu Rajamuddin, ayah MR mengaku telah melerai dalam insiden tersebut dan menyuruh anaknya meminta maaf.
“Saya sempat melerai anak saya. Tidak ada pembiaran. Ah, saya sampaikan ke anak saya ada gurunya di situ, ‘Nak, kau pergi minta maaf situ sama gurumu, sama wali kelasmu. Kau bikin malu saya di sini.’ E saya Oh, berarti tidak ada pembiaran ini. Tidak untuk ini tidak ada pembiaran. Tidak ada pembiaran,” ucapnya, Kamis (18/9/2025).
Dia juga meminta maaf kepada guru Mauludin, pihak sekolah, PGRI dan masyarakat Kabupaten Sinjai. "Terkhusus saya minta maaf kepada warga Kabupaten Sinjai," katanya.
Aiptu Rajamuddin menyatakan siap menerima segala konsekuensi atas tindakan anaknya dan menyerahkan proses hukum kepada pihak berwajib.
"Persoalan ini saya serahkan ke pihak berwajib. Apa pun prosesnya akan saya terima,” ucapnya.
Kapolres Sinjai AKBP Harry Azhar membenarkan laporan terkait insiden tersebut. Propam Polres Sinjai juga telah memeriksa Aiptu Rajamuddin terkait dugaan pembiaran terhadap aksi kekerasan yang dilakukan anaknya terhadap guru
Sumber: inews