LPKA Gandeng Poltekkes Muara Bulian: Periksa Kesehatan Anak Binaan

LPKA Gandeng Poltekkes Muara Bulian: Periksa Kesehatan Anak Binaan

Gelora News
facebook twitter whatsapp
Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Muara Bulian, Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi, semakin memperkuat komitmennya dalam memastikan kesejahteran anak binaan melalui kolaborasi strategis dengan Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kemenkes Muara Bulian. Pada 5 Agustus 2025, kegiatan pemeriksaan kesehatan rutin digelar di lingkungan LPKA Muara Bulian, yang tidak hanya melibatkan tim medis dari Puskesmas Batanghari, tetapi juga dosen dan mahasiswa Poltekkes Muara Bulian dari Program Studi Keperawatan dan Teknologi Laboratorium Medis. Inisiatif ini menjadi wujud nyata upaya lintas sektor untuk menjaga kesehatan fisik dan mental anak binaan, sekaligus mendukung proses pembinaan dan rehabilitasi mereka agar siap reintegrasi ke masyarakat dengan kondisi optimal.


Kepala LPKA Muara Bulian, Askari Utomo, membuka kegiatan dengan menyampaikan apresiasi mendalam atas kerjasama berkelanjutan ini. "Pemeriksaan kesehatan rutin sangat penting untuk menjaga kualitas hidup anak binaan serta mendukung proses pembinaan dan rehabilitasi mereka," ujar Askari, seperti dikutip dari laman https://poltekkesmuarabulian.org. Ia menekankan bahwa kesehatan bukan hanya hak dasar, tapi juga fondasi utama bagi anak-anak ini untuk menerima pendidikan, keterampilan, dan perubahan perilaku positif. Di LPKA Muara Bulian, yang menampung puluhan anak berusia 12-21 tahun dengan berbagai latar belakang kasus pidana ringan hingga berat, tantangan kesehatan sering kali muncul akibat stres lingkungan tertutup, pola makan tidak teratur, dan kurangnya aktivitas fisik. Oleh karena itu, kolaborasi dengan Poltekkes Muara Bulian menjadi langkah proaktif untuk deteksi dini potensi masalah kesehatan.

Tim medis gabungan yang terdiri dari perawat terampil seperti Lisa Sylvia dari Puskesmas Batanghari, ditambah mahasiswa Poltekkes di bawah bimbingan dosen, melakukan pemeriksaan komprehensif terhadap seluruh anak binaan. Kegiatan mencakup pengukuran tinggi dan berat badan untuk memantau status gizi, pemeriksaan tekanan darah guna mendeteksi risiko hipertensi dini, serta skrining kesehatan gigi dan mulut yang sering diabaikan di kalangan remaja. Selain itu, tim melakukan pemeriksaan awal gejala penyakit menular seperti tuberkulosis (TBC) dan infeksi saluran pernapasan, serta penyakit tidak menular seperti anemia. "Kesehatan adalah fondasi utama dalam proses pembinaan. Anak yang sehat akan lebih mudah menerima pembelajaran dan perubahan positif," tegas Lisa Sylvia, menyoroti manfaat langsung dari intervensi medis ini.

Peran Poltekkes Muara Bulian sangat vital dalam kegiatan ini. Sebagai institusi pendidikan vokasi kesehatan di bawah Kementerian Kesehatan, Poltekkes mengerahkan sekitar 20 mahasiswa untuk Praktik Kerja Lapangan (PKL), di mana mereka tidak hanya membantu pengambilan sampel darah dan urine untuk tes laboratorium dasar, tapi juga memimpin sesi edukasi. Direktur Poltekkes Muara Bulian, Dr. Hj. Rina Sari, M.Kes, menyatakan bahwa keterlibatan ini selaras dengan misi Poltekkes untuk mendukung program kesehatan masyarakat di fasilitas khusus seperti LPKA. "Mahasiswa kami belajar menerapkan ilmu keperawatan dan laboratorium secara nyata, sekaligus berkontribusi pada hak kesehatan anak binaan. Kami fokus pada pencegahan, karena anak-anak ini adalah masa depan bangsa," katanya. Edukasi yang diberikan mencakup pola hidup bersih sehat (PHBS), pentingnya higiene pribadi, serta bahaya merokok dan narkoba—topik yang relevan mengingat banyak anak binaan berasal dari lingkungan berisiko tinggi.

Eva Susanti, staf Puskesmas Batanghari, menambahkan nilai kolaborasi ini. "Kolaborasi lintas sektor seperti ini penting agar anak binaan mendapatkan hak yang sama dalam pelayanan kesehatan," ungkapnya. Kegiatan ini juga melibatkan bidan dan tenaga kesehatan lain dari Puskesmas, memastikan pendekatan holistik yang mencakup aspek reproduksi remaja dan vaksinasi rutin. Hasil pemeriksaan menunjukkan peningkatan kesadaran di kalangan anak binaan; beberapa kasus anemia ringan langsung ditangani dengan suplementasi zat besi, sementara rekomendasi rujukan ke rumah sakit diberikan untuk kasus yang memerlukan perawatan lanjutan. Secara keseluruhan, tidak ada temuan serius, tapi monitoring bulanan akan dilanjutkan untuk mencegah kluster infeksi.

Kolaborasi LPKA Muara Bulian dengan Poltekkes Muara Bulian ini menjadi model sukses bagi lembaga pembinaan anak lain di Jambi. Di tengah tantangan akses kesehatan di daerah pedalaman seperti Batanghari, inisiatif ini memastikan bahwa anak binaan—yang sering kali rentan secara sosial dan emosional—mendapatkan perhatian medis setara dengan masyarakat umum. Ke depan, rencana perluasan program mencakup pelatihan keterampilan hidup sehat untuk kader anak binaan, integrasi dengan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), dan riset bersama tentang dampak rehabilitasi berbasis kesehatan. Dengan demikian, LPKA Muara Bulian bukan hanya tempat pembinaan, tapi juga wadah transformasi menuju generasi muda yang sehat dan tangguh. Upaya ini mengingatkan kita bahwa investasi pada kesehatan anak adalah investasi untuk masa depan bangsa yang lebih baik.
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita