GELORA.CO - Penyebab Dosen Universitas 17 Agustus 2025 (Untag) Semarang berinisial DLL (35) tak berbusana saat ditemukan meninggal dunia di kostel daerah Gajahmungkur, Semarang pada Senin (17/11/2025), hingga kini belum terungkap.
AKBP Basuki, polisi yang bersama DLL saat itu mengaku tak tahu menahu mengapa perempuan yang memliki hubungan asmara dengannya itu meninggal dunia tanpa busana.
Dalam sidang Komisi Kode Etik Polri (KKEP) Polda Jawa Tengah pada Rabu (3/11/2025), AKBP Basuki merunut kronologi peristiwa nahas itu.
Saat kejadian dini hari itu, AKBP Basuki mengetahui dosen DLL nafasnya tersengal-sengal sebelum meninggal. Namun AKBP Basuki memilih untuk tidur.
Kuasa Hukum Keluarga Dosen DLL, Zainal Abidin Petir yang hadir dalam sidang KKEP mengungkapkan hal itu kepada media.
"Ada fakta baru lagi. AKBP Basuki sekira pukul 00.00 pada 17 November 2025 sudah melihat dosen Levi cengap-cengap, tersengal-sengal nafasnya."
"Namun menurut pengakuan AKBP Basuki, karena terlalu kecapean, akhirnya tertidur."
"Nah ketika bangun pukul 04.00, kok sudah meninggal," ujar Zainal Petir kepada Tribunjateng.com, seusai persidangan.
Menurut Zainal Petir, dalam persidangan Ketua Majelis Etik juga menanyakan alasan korban tidak mengenakan pakaian sehelai benang pun.
AKBP Basuki melontarkan jawaban tidak mengetahuinya.
"AKBP Basuki berkata tidak tahu karena ketika mau tidur, masih pakai kaus dan pakai celana training," katanya.
Selepas bangun dari tidurnya, lanjut Zainal Petir, AKBP Basuki kaget korban sudah meninggal.
Basuki juga mengaku sempat panik dan kalut sehingga tidak langsung memanggil dokter atau kepolisian.
Hakim juga sempat mencecarnya karena sebagai perwira menengah dengan jabatan pengendalian massa (Dalmas) yang terbiasa menangani huru-hara seharusnya lebih bisa menjaga emosional
Tapi katanya kalut dan bingung karena kecapean dua hari tidak tidur ngurusi korban (dosen Levi) beberapa kali merasa kesakitan (sebelum meninggal)," paparnya.
AKBP Basuki dalam persidangan kode etik juga mengakui lamanya laporan ke polisi terkait kematian dosen Levi karena meminta bantuan temannya terlebih dahulu.
"Tadi juga dijelaskan mengapa laporannya terlambat. Karena dia lagi minta tolong temannya untuk antar dia ke Polrestabes Semarang."
"Bukan segera mengantar jenazah (korban), tapi bagaimana saya harus laporan, istilahnya seperti itu," terangnya.
Sumber: Tribunnews
