Manager PLN UP3 Singkawang, Ir. H. M. Taufik, MM, membuka acara dengan menegaskan bahwa keselamatan listrik bukan hanya tanggung jawab PLN, tapi juga masyarakat. “Kecelakaan listrik sering terjadi karena kurangnya pengetahuan. Hari ini kami bersama Poltekkes memberikan edukasi agar masyarakat paham cara aman menggunakan listrik dan pertolongan pertama jika terjadi kecelakaan,” ujarnya.
Poltekkes Kemenkes Sambas (cabang Pontianak) menjadi mitra teknis utama dalam kegiatan ini. Tim yang dipimpin Ns. Halina Rahayu, M.Kep, terdiri dari 30 mahasiswa Jurusan Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat. Mereka tidak hanya memberikan materi teori, tapi juga simulasi praktik BHD (Basic Life Support) khusus kasus tersengat listrik, termasuk teknik CPR, penanganan syok listrik, dan penggunaan AED (Automated External Defibrillator) portabel. “Kecelakaan listrik bisa menyebabkan henti jantung. Dengan BHD yang benar, peluang selamat meningkat hingga 70% jika dilakukan dalam 3–5 menit pertama,” jelas Ns. Halina.
Edukasi keselamatan listrik mencakup:
- Pengenalan K3 Listrik (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
- Bahaya instalasi listrik tidak standar
- Cara aman menggunakan peralatan listrik
- Langkah pertolongan pertama pada korban tersengat listrik
Mahasiswa Poltekkes Sambas juga mendemonstrasikan penggunaan alat pelindung diri (APD) listrik dan teknik pemadaman api listrik dengan APAR khusus. “Kami ingin masyarakat, terutama di Sambas yang banyak pekerja teknisi rumahan, paham bahwa listrik adalah teman, bukan musuh, asal digunakan dengan benar,” tambah mahasiswa semester akhir, Rizky.PLN UP3 Singkawang juga membagikan 200 paket APD dan alat ukur listrik gratis kepada peserta teknisi, serta 500 stiker pengingat keselamatan listrik untuk rumah tangga. Kegiatan ini menjadi bagian dari program “Desa/Kelurahan Sadar Listrik Aman” yang menargetkan 50 desa di Singkawang dan Sambas hingga akhir 2025.
Direktur Poltekkes Kemenkes Sambas, Dr. Hj. Siti Nurhaliza, M.Kes, menyatakan bahwa kolaborasi ini akan diperluas. “Kami rencanakan edukasi serupa di 10 kecamatan di Sambas mulai Desember 2025, bekerja sama dengan PLN dan Puskesmas. Mahasiswa kami siap menjadi relawan tetap untuk simulasi BHD di sekolah dan desa,” katanya.
Dengan edukasi ini, Poltekkes Sambas dan PLN UP3 Singkawang tidak hanya mencegah kecelakaan listrik, tapi juga membangun masyarakat yang lebih tanggap darurat. Di wilayah perbatasan yang listriknya terus berkembang, keselamatan harus jadi prioritas utama. Listrik menerangi kehidupan—tapi hanya jika kita tahu cara menggunakannya dengan aman.
