Poltekkes Dukung Deteksi Dini Hipertensi dan Diabetes di Padang Panjang

Poltekkes Dukung Deteksi Dini Hipertensi dan Diabetes di Padang Panjang

Gelora News
facebook twitter whatsapp
Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, menghadapi tantangan kesehatan yang signifikan akibat meningkatnya kasus hipertensi dan diabetes mellitus, dua penyakit tidak menular yang menjadi penyebab utama morbiditas dan mortalitas di Indonesia. Untuk mendukung upaya pencegahan dan penanganan dini, Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kementerian Kesehatan Padang berpartisipasi aktif dalam kegiatan Deteksi Dini Hipertensi dan Diabetes yang digelar di kota ini. Kegiatan ini melibatkan ratusan mahasiswa dan dosen yang bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Padang Panjang, puskesmas, dan kader posyandu, menargetkan masyarakat usia produktif hingga lansia untuk meningkatkan kesadaran dan deteksi dini kedua penyakit tersebut.


Program ini berfokus pada tiga pilar: skrining kesehatan, edukasi masyarakat, dan pendampingan gaya hidup sehat. Skrining dilakukan melalui pemeriksaan tekanan darah untuk mendeteksi hipertensi dan tes gula darah acak untuk mengidentifikasi risiko diabetes. Mahasiswa Poltekkes, yang terlatih dalam prosedur pemeriksaan standar, menyebar ke kelurahan-kelurahan untuk menjangkau masyarakat di posyandu, balai nagari, dan pusat keramaian seperti pasar tradisional. Data awal menunjukkan prevalensi hipertensi di Padang Panjang mencapai 25% pada kelompok usia di atas 18 tahun, sementara diabetes meningkat pada usia produktif akibat pola makan tinggi gula dan rendah serat serta kurangnya aktivitas fisik.

Edukasi menjadi bagian penting dari kegiatan ini. Melalui penyuluhan interaktif, mahasiswa menjelaskan faktor risiko hipertensi seperti konsumsi garam berlebih, stres, dan obesitas, serta risiko diabetes yang dipicu oleh pola makan tidak sehat dan riwayat keluarga. Masyarakat diajak memahami pentingnya memeriksakan kesehatan secara rutin dan mengenali gejala awal seperti sakit kepala, lemas, atau sering haus yang bisa mengindikasikan masalah kesehatan. “Deteksi dini adalah kunci untuk mencegah komplikasi seperti stroke atau gagal ginjal,” ujar salah satu dosen pembimbing Poltekkes di sela kegiatan.

Selain skrining dan edukasi, Poltekkes juga mempromosikan gaya hidup sehat melalui sesi praktik seperti senam diabetes dan konsultasi gizi. Mahasiswa memberikan panduan tentang menu seimbang berbasis bahan lokal, seperti mengganti camilan manis dengan buah-buahan dan meningkatkan konsumsi sayur. Kegiatan ini mendapat sambutan antusias, terutama dari ibu-ibu rumah tangga yang aktif di posyandu. Mereka juga diajarkan cara memantau tekanan darah di rumah menggunakan tensimeter sederhana.

Wali Kota menyampaikan apresiasi atas keterlibatan Poltekkes Padang Panjang, menekankan bahwa kegiatan ini mendukung program pemerintah dalam menekan angka penyakit tidak menular. “Kolaborasi ini memperkuat upaya kami menciptakan masyarakat yang sehat dan produktif,” katanya saat membuka acara di aula kecamatan. Kegiatan ini juga menjadi wadah pembelajaran bagi mahasiswa untuk memahami dinamika kesehatan masyarakat dan mengasah keterampilan interprofesional. Dengan deteksi dini, edukasi, dan promosi gaya hidup sehat, Poltekkes berharap Padang Panjang dapat mengurangi beban hipertensi dan diabetes, menuju masyarakat yang lebih sehat dan berdaya.
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita