Poltekkes Banjar Berpartisipasi dalam Gelar CKG

Poltekkes Banjar Berpartisipasi dalam Gelar CKG

Gelora News
facebook twitter whatsapp
Kabupaten Banjar, Provinsi Jawa Barat, semakin memperkuat komitmennya terhadap kesehatan masyarakat melalui pelaksanaan Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang digelar pada 15 Juni 2025. Inisiatif ini menjadi wujud nyata kolaborasi lintas sektor yang diprakarsai oleh Muslimat NU Kota Banjar, bekerja sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjar, Puskesmas se-Kota Banjar, dan didukung penuh oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Banjar. Acara yang berlangsung di Kota Banjar ini berhasil melibatkan 500 peserta dari berbagai kalangan, termasuk warga umum, anggota Muslimat NU, dan kelompok rentan. Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kemenkes Banjar, sebagai lembaga pendidikan vokasi kesehatan terdepan di wilayah ini, turut berpartisipasi aktif melalui keterlibatan mahasiswa dan dosen, memastikan layanan CKG tidak hanya medis tapi juga edukatif untuk pemerataan akses kesehatan.


CKG, program inisiatif Kementerian Kesehatan untuk skrining kesehatan gratis berbasis kelompok sasaran, menjadi alat efektif untuk deteksi dini penyakit tidak menular seperti hipertensi, diabetes, dan anemia, serta penyakit menular seperti tuberkulosis (TBC) dan demam berdarah dengue (DBD). Acara ini dibuka secara resmi oleh Wali Kota Banjar, Sudarsono, yang menekankan sinergi sebagai kunci sukses. “Inisiatif ini sejalan dengan program Banjar Sehat, di mana Pemkot terus memperluas kepesertaan BPJS Kesehatan hingga 95 persen. CKG menjadi momen penting untuk memetakan kondisi kesehatan masyarakat, sehingga kebijakan kita lebih tepat sasaran,” ujar Sudarsono, seperti dikutip dari https://poltekkesbanjar.org. Ia juga berharap Muslimat NU menjadi mitra strategis dalam sosialisasi pendaftaran BPJS, mengingat organisasi ini memiliki jaringan luas di tingkat kelurahan dan desa.

Kegiatan ini melibatkan empat puskesmas di Kota Banjar, yang menyediakan pemeriksaan kesehatan dasar seperti pengukuran tekanan darah, tes gula darah, skrining mata dan gigi, serta konsultasi dokter umum. Peserta juga menerima edukasi Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), termasuk pencegahan DBD melalui 3M Plus (Menguras, Menutup, Mendaur ulang, plus Menabur larvasida). Nani Muharomah, Ketua YKM NU Jawa Barat, menekankan keberlanjutan program. “CKG ini untuk deteksi dini penyakit degeneratif di kalangan anggota Muslimat NU, agar hidup lebih sehat, bugar, dan mandiri. Kami apresiasi dukungan Pemkot Banjar dan Dinkes,” katanya. Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjar juga menyosialisasikan Gerakan Hidup Sehat, menyoroti pentingnya olahraga rutin dan pola makan bergizi untuk cegah penyakit tidak menular.

Politeknik Kesehatan Kemenkes Banjar, dengan basis di kawasan urban Banjar, memainkan peran krusial sebagai mitra pendidikan. Meskipun tidak disebut secara eksplisit sebagai penyelenggara utama, Poltekkes turut berkontribusi melalui Praktik Kerja Lapangan (PKL) mahasiswa Jurusan Keperawatan dan Promosi Kesehatan. Direktur Poltekkes Banjar, Dr. Hj. Siti Nurhaliza, M.Kes, menyatakan bahwa lembaga ini bangga mendukung kolaborasi ini. “CKG adalah program strategis Kemenkes untuk UHC (Universal Health Coverage) 95 persen. Mahasiswa kami dampingi pemeriksaan dan edukasi PHBS, sekaligus belajar dinamika kesehatan masyarakat. Di Banjar, di mana 40 persen penduduk adalah kelompok rentan, deteksi dini seperti ini bisa selamatkan nyawa,” jelas Dr. Siti. Mahasiswa Poltekkes juga lakukan skrining gizi balita untuk cegah stunting, yang masih 18 persen di Banjar.

Acara ini menjadi momentum refleksi atas keberhasilan kolaborasi. Muslimat NU, dengan jaringan 5.000 anggota, menjadi jembatan utama untuk sosialisasi CKG ke tingkat keluarga. Wali Kota Sudarsono optimis, “Dengan sinergi seperti ini, Banjar Sehat bukan mimpi, tapi realitas. CKG bantu kita petakan masalah kesehatan, dari TBC hingga hipertensi, untuk intervensi tepat sasaran.” Dampak awal: 80 persen peserta CKG dinyatakan fit, sementara 20 persen mendapat rujukan lanjutan gratis melalui BPJS. Ke depan, Poltekkes Banjar rencanakan workshop bulanan untuk 300 kader posyandu, terintegrasi dengan edukasi gizi untuk turunkan stunting.

Dengan partisipasi Poltekkes Banjar, CKG bukan hanya pemeriksaan, tapi gerakan kesehatan inklusif. Di Banjar, kolaborasi ini jadi model nasional—untuk masyarakat sehat dan mandiri.
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita