Citra Polri Buruk Era Jokowi! Prabowo Diyakini Tak Pilih Calon Kapolri dari Lingkaran Listyo

Citra Polri Buruk Era Jokowi! Prabowo Diyakini Tak Pilih Calon Kapolri dari Lingkaran Listyo

Gelora News
facebook twitter whatsapp
Citra Polri Buruk Era Jokowi! Prabowo Diyakini Tak Pilih Calon Kapolri dari Lingkaran Listyo

GELORA.CO -
Calon Kapolri yang akan dipilih Presiden Prabowo Subianto diyakini bukan orang dari lingkaran Jenderal Listyo yang saat ini menduduki posisi strategis dan berpangkat jenderal bintang tiga atau Komjen.

Pengamat Politik dan Militer dari Universitas Nasional (Unas), Selamat Ginting mengatakan, saat ini beredar sejumlah nama-nama kandidat calon Kapolri. Kebanyakan mereka memiliki huruf dengan R.

Beberapa Komjen atau jenderal bintang tiga yang memiliki nama berawalan R, yakni Komjen R. Z. Panca Putra Simanjuntak yang saat ini menjabat sebagai sekretaris utama Lemhannas, lulusan akademi kepolisian (Akpol) 1990.

"Berikutnya ada Komjen Polisi Rudi Heriyanto Adi Nugroho jabatannya Sekjen KKP, lulusan sekolah perwira kepolisian (Secapa) tahun 1993. Dan terakhir adalah Komjen Polisi Raden Prabowo Argo Yuwono yang saat ini menjabat sebagai Irjen Kementerian UMKM, lulusan akademi kepolisian 1991," kata Selamat, Senin (9/6/2025).

Dia menilai, Presiden Prabowo tidak akan mengambil personel yang saat ini sudah berpangkat bintang tiga dengan berbagai pertimbangan. Salah satunya mereka disebut merupakan orang-orang dari lingkaran Jenderal Pol. Listyo Sigit.

Menurutnya, Prabowo dinilai justru akan mempertimbangkan para perwira jenderal bintang dua atau Irjen yang saat ini menduduki sejumlah jabatan salah satunya kapolda.

"Menarik, tentu saja Prabowo berusaha mencari figur yang tidak ada irisan dengan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo. Sehingga dari nama jenderal polisi bintang tiga ini, tentu saja masih banyak yang dekat sekali dengan Listyo," katanya.

Selamat menyebut ada seseorang yang merupakan lulusan terbaik dari Akademi Kepolisian (Akpol) tetapi kariernya di kepolisian, justru tidak secemerlang kawan-kawan seangkatan maupun para juniornya.

Bahkan dia mengatakan, tokoh ini seakan tak diberi oleh oleh Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit di kepolisian. Sosok tersebut adalah yaitu Irjen Rudi Darmoko yang saat ini baru menjabat sebagai Kapolda Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Rudi Darmoko ini terseok-seok tiga tahun menjadi widyaiswara di sespim lemdiklat polri selama tiga tahun, setelah itu baru menjadi kasespim lemdiklat polri untuk posisi bintang dua pada akhir 2024 lalu. Setelah itu lima, enam bulan barulah dia menjadi Kapolda NTT," jelasnya.

Tak hanya itu, Rudi Darmoko dinilai memiliki hubungan yang baik dengan Presiden Prabowo. Pasalnya sang ayah yang merupakan pensiunan TNI pernah bergabung dengan pasukan khusus yakni Kopassus.

"Karena ayahandanya Letkol Infanteri (Purn) Jumadi adalah keluarga besar Kopassus. Jadi memang Rudi Darmoko menurut saya punya peluang lebih besar daripada teman-teman seangkatannya, dan juga kemungkinan dari para seniornya menjadi komjen polisi alias polisi bintang tiga," tegasnya.

Lebih lanjut, Selamat menilai wacana pergantian Kapolri ini sebagai upaya Presiden Prabowo untuk bersih-bersi di Polri. Sebab selama 10 era kepemimpinan Jokowi, citra Polri dinilai sangat buruk dan cenderung digunakan sebagai alat kekuasaan bahkan untuk kepentingan di pemilu.

Dengan hal tersebut, maka belakangan muncul istilah Polri sebagai partai politik yang disebut partai cokelat (parcok).

"PR besar bagi Kapolri yang baru mengembalikan marwah Polri yang lembaganya hancur di era 10 tahun Jokowi. Hancur karena Polri dituding masuk dalam kegiatan politik praktis, menjadi bagian dari rezim kekuasaan pemerintah Presiden Jokowi," tandas Selamat.

Sumber: monitor
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita