GELORA.CO - Normalisasi hubungan Rusia dengan Taliban semakin terlihat setelah Presiden Vladimir Putin mengeluarkan seruan penguatan hubungan bilateral.
Dalam konferensi pers dengan media asing pada Rabu (5/6), Putin menilai penting untuk membangun hubungan erat dengan pemerintah yang berkuasa atas Afghanistan saat ini.
"Kami selalu percaya bahwa kami perlu menghadapi kenyataan. Taliban berkuasa di Afghanistan. Kita harus membangun hubungan dengan pemerintah Taliban,” kata Putin, seperti dimuat AFP.
Pekan lalu, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan bahwa Moskow berencana mengeluarkan Taliban dari daftar organisasi teroris terlarang.
"Mereka (Taliban) adalah pemimpin sebenarnya di Afghanistan," kata Lavrov saat itu.
Taliban telah ditetapkan sebagai organisasi teroris di Rusia sejak tahun 2003.
Seruan Putin dapat lebih meningkatkan diplomasi antara Rusia dan Afghanistan, namun tidak akan mencapai pengakuan resmi terhadap pemerintah Taliban dan apa yang mereka sebut sebagai Imarah Islam Afghanistan".
Sejak mengambil alih kekuasaan, otoritas Taliban telah menerapkan hukum Islam ekstrem yang secara efektif melarang perempuan terlibat dalam kehidupan publik.
Rusia selama bertahun-tahun telah membina hubungan dengan Taliban.
Kepala pasukan AS di Afghanistan mengklaim pada tahun 2018 bahwa Rusia menyediakan senjata kepada kelompok tersebut, tuduhan yang dibantah Moskow pada saat itu.
Moskow sendiri memiliki sejarah yang rumit dengan Afghanistan, dimana Uni Soviet telah berperang selama satu dekade melawan pejuang gerilya pada tahun 1980an untuk menopang pemerintah yang didukung Kremlin.rmol news logo article
Sumber: rmol