GELORA.CO - Dalam sorotan dunia kerja migran, kisah perjuangan TKW Arab Saudi menjadi pusat perhatian.
Meskipun gemerlapnya Arab Saudi terlihat dari kejauhan, kisah tragis TKW di sana mengungkap lapisan kelam yang jarang tersorot.
Di balik kemegahan Arab Saudi, tersembunyi kisah pilu dan pahit para TKW yang terperangkap dalam lingkaran pelayanan pemuas nafsu anak majikan tanpa bayaran.
Peringatan: Artikel ini tidak ditujukan untuk memberi contoh perilaku dan fenomena buruk yang diulas dan sedang jadi perbincangan hangat di media sosial. Penulis memohon kebijaksanaan pembaca, dan berkonsultasi dengan pihak terkait jika artikel ini memicu emosional pembaca.
Di balik kerlap-kerlip kemegahan Arab Saudi, terselip cerita tragis seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang terperangkap dalam cengkeraman pelayanan pemuas nafsu anak majikan tanpa imbalan.
Dalam kisahnya yang kelam, ia terpisah dari keluarga, mengalami penderitaan tanpa batas, dan meratap dalam penyesalan yang tak terlupakan.
Setiap hari, TKW Arab Saudi itu harus menjadi pemuas nafsu anak majikan yang lebih muda, dengan harapan akan kehidupan yang lebih baik, namun hanya diberi kata-kata manis yang tak pernah disertai dengan imbalan yang adil.
Meski tak mendapatkan bayaran yang layak, TKW Arab Saudi itu masih mengalirkan kasih sayang kepada anak majikannya, tanpa menyadari bahwa cinta itu kadang hanya sebuah alasan untuk eksploitasi.
"Saya selalu diajak berbicara tentang cinta, dan dia berjanji akan memperlakukan saya dengan baik. Tapi, apa yang saya dapatkan? Hanya pengkhianatan dan penipuan," ucapnya sambil menahan isak tangisnya.
Terperangkap dalam lingkaran ketidakpastian dan ketidakadilan, TKW itu mengalami penderitaan yang luar biasa karena harus selalu menjadi pemuas nafsu..
Janji-janji palsu tentang pernikahan dan masa depan yang cerah hanya sebatas angan-angan, dan saat akhirnya dipulangkan ke tanah air, ia tak membawa apa pun kecuali luka dan penyesalan.
Namun, kisahnya belum berakhir di sana. Di negeri asal, ia harus berhadapan dengan konsekuensi yang lebih berat.
Suaminya, dengan rasa sakit hati yang mendalam, mengungkapkan semua kebenaran yang terselubung. Foto-foto pengkhianatan suaminya dengan wanita lain menjadi pukulan telak yang meruntuhkan semua harapannya.
Dalam keheningan malam, TKW Arab Saudi tersebut terjebak dalam siklus penyesalan dan kesedihan yang tak berujung. Merenung di bawah cahaya remang-remang, ia bertanya-tanya apa yang salah, di mana letak dosa yang membuatnya harus menderita seperti inii.
Namun, meski badai datang bertubi-tubi, ia tak menyerah pada takdir buruknya. Dengan tekad yang teguh, ia kembali mencari pekerjaan di Arab Saudi, meski pahitnya kenangan masih menyertainya.
Terjerat dalam hubungan yang tak sehat sebagai pemuas nafsu, ia tetap berjuang demi masa depan yang lebih baik, meski jalan yang harus dihadapinya penuh dengan rintangan dan penderitaan.
Kisah TKW Arab Saudi menjadi cermin kejamnya sistem yang memanfaatkan kerentanan dan kebutuhan pekerja migran.
Pertanyaan pun muncul: Seberapa lama lagi perbudakan modern ini akan dibiarkan berlangsung? Dan apakah pemerintah sudah melakukan segalanya untuk melindungi hak-hak mereka? Atau kita cuma menunggu hingga semakin banyak korban-korban pemuas nafsu?
Melalui kisah-kisah seperti ini, kita diingatkan akan pentingnya mendengar suara para TKW yang terpinggirkan, dan memperjuangkan hak-hak mereka sebagai manusia yang layak mendapat perlakuan adil dan manusiawi.
Sumber: tvone