Rocky Gerung Minta Megawati Tolak Bertemu Prabowo

Rocky Gerung Minta Megawati Tolak Bertemu Prabowo

Gelora News
facebook twitter whatsapp
Rocky Gerung Minta Megawati Tolak Bertemu Prabowo

GELORA.CO -
Pengamat politik Rocky Gerung meminta Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri untuk menolak bertemu dengan Presiden terpilih dari Koalisi Indonesia Maju Prabowo Subianto.

Megawati bisa mengatakan alasan menolak bertemu Prabowo Subianto karena cikal bakal Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka masih menempati posisi Wakil Presiden (Wapres) terpilih.

"Jadi kita sayangkan bahwa ya sudah, sudah terjadi dan itu tinggal kita minta semacam keresmian sebetulnya dari Ibu Mega untuk menyatakan bahwa kami pada akhirnya harus mengatakan tidak akan bertemu dengan Prabowo karena di dalamnya masih ada cikal bakal Jokowi yaitu Gibran, kira-kira begitu formulasinya," ucapnya, dikutip populis.id dari YouTube Rocky Gerung Official, Kamis (25/4).

Sementara itu, Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah menilai peluang Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bertemu terbuka, karena kedua tokoh tersebut memiliki hubungan baik.

"Kalau pertanyaanya terkait pertemuan Bu Mega dan Pak Prabowo, sekali lagi kami ingin jelaskan bahwa secara personal, secara pribadi hubungan Bu Mega dengan Pak Prabowo sangat baik, mereka berdua punya sejarah panjang di dalam hubungan antar manusia bangsa Indonesia tersebut," kata Basarah saat ditemui di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Senin (22/4/2024), dikutip dari Sindo News.

Namun meskipun demikan, ia menekankan Megawati mengetahui posisinya, sehingga pertemuan dengan Prabowo diperkirakan akan terjadi setelah Rakernas PDIP selesai jika bersifat politis.

"Jika pertemuan yang dimaksud adalah bersifat politik formal kenegaraan, maka kita akan masih menunggu sebuah rapat kerja nasional yang tadi sudah informasikan detail tanggalnya yaitu tanggal 24, 25, dan 26 Mei yang akan datang. Apakah pertemuan secara pribadi itu akan atau dimungkinkan terlaksana? Bisa saja iya. Tapi sekali lagi, Bu Mega adalah seorang tokoh bangsa yang tahu persis protokolernya, mana protokoler sebagai pribadi seorang warga negara Indonesia seperti beliau menuliskan di Amicus Curiae kemarin, kapan beliau sebagai seorang ibu dan kapan beliau sebagai Presiden Republik Indonesia kelima," ucapnya.

"Tetapi kalau pertanyaannya dikaitkan dengan politik, Bu Mega terikat oleh aturan yang dibuat di partainya sendiri, beliau telah memutuskan 24 sampai 26 Mei yang akan datang dilaksanakan sebuah Rakernas yang salah satunya akan diambil keputusan strategis tentang bagaimana positioning politik PDIP terhadap pemerintahan Prabowo kelak," tandasnya.

Sumber: populis
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita