Selain itu, dengan ikut Pilkada DKI Jakarta 2024, Anies Baswedan menunjukkan haus jabatan, karena beberapa waktu lalu mantan Menteri Pendidikan itu baru saja kalah dalam Pilpres 2024.
"Kalau Anies ikut Pilkada, itu artinya memang dia haus jabatan dan tidak sadar sudah diperalat untuk menangkan Jokowi dan kroninya dalam Pilpres," ucapnya, dikutip populis.id dari akun X pribadinya, Senin (1/4).
Sebelumnya, Pengamat Komunikasi Politik Universitas Bina Nusantara, Hendri Satrio menyarankan capres nomor urut satu Anies Baswedan untuk tidak mengikuti Pilkada DKI Jakarta 2024.
Pasalnya menurutnya Anies perlu menjaga suaranya setelah Pilpres 2024. Untuk diketahui, dalam kompetisi pemilihan presiden, mantan Gubernur DKI Jakarta itu meraih suara sekitar 24 persen.
"Saya pribadi menilai, ini jangan dilakukan karena Anies Baswedan harus menjaga suara masyarakat Indonesia yang 24 persen yang memilih dirinya," kata Pengamat yang juga pendiri Lembaga Survei Kedai KOPI, Hendri Satrio di Jakarta, Ahad, 31 Maret 2024, dikutip dari Tempo.
Dirinya menilai Anies sudah berada di level nasional, dan gerakan perubahan yang digaungkannya harus dipupuk terus. "Kalau turun lagi di Pilgub DKI maka akan muncul persepsi kayak cari peruntungan lagi," kata dia.
Hendri mengakui kans Anies di Pilkada DKI memang besar untuk bisa kembali menduduki posisi gubernur, dan sejumlah partai seperti PKS maupun PKB yang sampai sekarang belum memiliki calon untuk pemilihan kepala daerah di Ibu Kota bisa jadi mengusungnya.
"Tapi itu semua hak Anies Baswedan jika memang ingin ikut berkompetisi lagi di Pilgub DKI dan memang kans menang besar," kata dia.
Sumber: populis