Hal itu terungkap setelah polisi tetapkan dua pelaku yang tak lain adalah seniornya di Ponpes Raudhatul Mujawwidin.
Penganiayaan Airul Harahap ternyata dilakukan oleh seniornya sendiri yang duduk di bangku kelas 3 Tsanawiyah Ponpes Raudhatul Mujawwidin, yaitu AB dan R.
Sebelumnya, kasus kematian Airul Harahap diketahui disebabkan karena korsleting dan korban tersengat listrik.
Namun setelah dilakukan autopsi terhadap jasad korban, diketahui bahwa ada sejumlah luka benda tumpul pada jasad Airul Harahap.
Polisi kemudian langsung melakukan penyelidikan dan menetapkan AB dan R sebagai tersangka.
Saat diperiksa ternyata diketahui bahwa AB dan R mengakui semua perbuatan kejamnya.
"Dari pengakuan pelaku, mereka pukul korban pakai kayu karena sakit hati tidak mau mengikuti perintah senior," kata Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jambi, Kompol Aulia Nasution dikutip Sabtu (23/3/2024).
Menurut Aulia, para pelaku sakit hati karena korban sebagai juniornya tak pernah mau mengikuti perintah pelaku.
Sehingga para pelaku langsung menghantamkan kayu ke sejumlah bagian tubuh korban, seperti kepala dan juga tulang rusuk korban.
"Jadi korban ini karena junior selama ini disuruh terus oleh seniornya, jadi ketika ada seniornya menyuruh korban, ia tidak mau dan karena sakit hati langsung marah dengan cara memukul pakai kayu disekujur tubuh korban," tuturnya.
Sesudah menghantamkan kayu ke sejumlah bagian tubuh korban, kemudian korban pun terkulai lemas dan tewas seketika.
Pelaku panik dan berusaha menyembunyikan perbuatannya.
Demi menghilangkan jejak, pelaku kemudian menyentrum korban menggunakan kabel listrik.
Pelaku kemudian berkomunikasi kepada pihak pesantren untuk membawa korban ke klinik dan menyebut kalau korban meninggal karena tersengat listrik.
Dari situ, pihak pesantren menyuruh klinik mengeluarkan surat visum korban kesentrum listrik.
"Korban meninggal kesentrum listrik itu tidak benar, justru korban disentrum oleh pelaku setelah menganiaya korban pakai kayu hingga tewas di tempat," tegasnya.
Aulia mengatakan, pihaknya akan memeriksa lagi pihak pesantren dan dokter di salah satu klinik di Tebo karena mengeluarkan surat korban meninggal karena tersengat listrik.
Menurut Aulia, dalam kasus ini tidak menutup kemungkinan ada tersangka baru.
"Pengembangan terus dilakukan, untuk ungkap pihak lain yang terlibat," katanya.
Diketahui, Airul Harahap ditemukan meninggal di lantai tiga pondok pesantren pesantren Raudhatul Mujawwidin, Tebo, Jambi tepat selasa, 14 november 2023 antara pukul 17:42 WIB hingga 17:56 WIB, atas meninggalnya santri ini, pihak orang tua kandung langsung melapor ke pihak kepolisian dan Pengacara terkenal Hotman Paris.
Sumber: tvone