8 Bidang Ilmu yang Harus Dikuasai untuk Menjalani Tugas Public Relation

8 Bidang Ilmu yang Harus Dikuasai untuk Menjalani Tugas Public Relation

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Menjadi seorang praktisi public relation sudah barang tentu harus menguasai banyak keterampilan, yang inangnya ada pada keahlian berbicara. Mungkin terdengar sepele, namun faktanya ada tingkat kesulitan tersendiri bagi yang tidak terbiasa menghadapi publik secara terbuka.

Hal itu karena tugas public relation sebagai 'wajah' bagi perusahaan maupun lembaga tempatnya bekerja. Ia harus bisa mentransformasikan informasi apapun dari organisasi kepada khalayak, seperti publik, jurnalis, hingga media massa.

Apapun yang berkaitan dengan perusahaan harus ia sampaikan sesuai data dan fakta akurat, termasuk saat menulis pengumuman yang menjadi bahan publikasi media yang nantinya dikonsumsi publik.

Dengan kata lain, tugas public relation memang lagi-lagi diperlukan sebagai penyambung lidah antara perusahaan dengan pihak luar.

Oleh karena itu, public relation atau PR menjadi bidang ilmu yang berfokus pada membangun dan memelihara hubungan baik antara organisasi dengan publiknya. Tuntutan utamanya jelas harus mampu berkomunikasi secara efektif dengan berbagai pihak, baik internal maupun eksternal, untuk membangun citra positif dan reputasi yang baik bagi organisasi.

Namun, agar lebih terperinci memahami tugas public relation, simak dengan cermat dari 8 poin di bawah ini mengenai tanggung jawab yang harus diemban seorang PR.

1. Komunikasi


Kemampuan komunikasi yang baik adalah landasan utama bagi seorang praktisi PR. Kemampuan ini meliputi komunikasi lisan dan tulisan, serta kemampuan mendengarkan dan memahami kebutuhan publik.

Praktisi public relation harus mampu menyampaikan informasi secara jelas, ringkas, dan menarik kepada publik.

2. Ilmu jurnalistik


Pemahaman tentang ilmu jurnalistik sangat penting bagi seorang praktisi PR. Seorang public relation harus mampu menulis berita, membuat siaran pers (press release), dan artikel dengan baik.

Selain itu, mereka juga harus memahami cara kerja media massa dan bagaimana menjalin hubungan yang baik dengan jurnalis.

Sebagai contoh, PR dapat ditugaskan untuk menerbitkan informasi penting terkait perusahaan kepada satu atau bahkan banyak media sekaligus. Selain paham apa alur penerbitan, ia juga harus pandai menjalin kerja sama dengan agensi periklanan guna membuat pekerjaannya lebih efisien.

Hal ini seperti yang biasa terjadi pada operasional Publikasimedia.com, yakni platform penerbitan siaran pers yang menjadi penghubung antara perusahaan dengan media massa.

Tugas PR biasanya mengirimkan naskah rilis resmi perusahaan pada platform tersebut. Kemudian naskah akan diolah oleh redaksi media sebelum akhirnya ditayangkan untuk menjadi konsumsi publik.

3. Ilmu psikologi


Pemahaman tentang ilmu psikologi membantu praktisi PR memahami perilaku manusia dan cara berkomunikasi dengan publik secara efektif.

Praktisi PR harus mampu memahami bagaimana publik menerima informasi dan bagaimana membangun pesan yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan publik.

4. Ilmu manajemen


Kemampuan manajemen diperlukan untuk mengelola berbagai program dan kegiatan PR. Praktisi PR harus mampu merencanakan, mengorganisir, mengarahkan, dan mengendalikan program PR dengan baik.

5. Ilmu marketing


Pemahaman tentang ilmu marketing membantu praktisi PR memahami bagaimana membangun citra dan reputasi organisasi.

Praktisi PR harus mampu mengembangkan strategi PR yang mendukung strategi marketing organisasi.

6. Ilmu politik


Pemahaman tentang ilmu politik membantu praktisi PR memahami bagaimana organisasi beroperasi dalam lingkungan politik.

Praktisi PR harus mampu membangun hubungan dengan pemerintah dan organisasi politik lainnya.

7. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)


Di era digital saat ini, praktisi PR harus mampu menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk berkomunikasi dengan publik.

Praktisi PR harus mampu menggunakan media sosial, website, dan platform digital lainnya untuk menyebarkan informasi dan membangun hubungan dengan publik.

8. Bahasa asing


Kemampuan bahasa asing, terutama bahasa Inggris, sangat penting bagi praktisi PR yang bekerja di organisasi internasional.

Praktisi PR harus mampu berkomunikasi dengan publik dari berbagai negara dengan bahasa yang baik dan benar.

Nah, bagi Anda yang tertarik untuk terjun menggeluti profesi public relation, apakah sudah memenuhi beberapa atau bahkan semua poin di atas?

Jika belum, tidak ada kata terlambat untuk belajar. Terlebih PR memiliki peluang yang besar untuk sukses seiring berkembangnya sektor ekonomi dengan dibuktikan banyaknya perusahaan yang menjalin komunikasi publik.

Perusahaan-perusahaan tersebut sudah pasti membutuhkan peran seorang public relation sebagai penyeimbang antara realita operasional dari sisi internal dengan citra yang diketahui publik.

Adapun bidang keilmuan untuk mempelajari keterampilan sebagai seorang PR, salah satunya dengan menempuh studi pada jurusan ilmu bahasa, politik, maupun komunikasi.

Beruntunglah bagi Anda yang sudah mulai mendalami bidang keilmuan seperti yang disebutkan di atas. Namun akan sangat menguntungkan bagi Anda yang baru saja mulai belajar pada bidang-bidang ilmu tersebut, alih-alih hanya sekadar iseng belaka membaca artikel ini.

Ternyata, jika ilmu public relation dilatih sejak saat ini, tentu akan sangat bermanfaat saat hendak mengaplikasikannya pada dunia kerja ketika lulus nanti.
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita