Karenanya, Hendri Satrio meyakini dirinya akan tersalip dengan Jokowi dalam hal keterkejutan jika paslon nomor urut satu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau paslon nomor urut tiga Ganjar Pranowo-Mahfud MD berhasil mengalahkan Prabowo-Gibran.
"Saya yakin tidak akan menjadi orang pertama yang kaget bila Prabowo-Gibran kalah, sebab Pak Jokowi yang akan duluan kaget," ucap pria yang akrab disapa Hensat itu, dikutip populis.id dari akun X pribadinya, Jumat (29/12).
Namun, dalam simulasi 3 nama di survei Indikator Politik Indonesia setelah debat capres-cawapres, elektabilitas Prabowo-Gibran menempati posisi tertinggi disusul Ganjar-Mahfud. Sementara pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar berada di posisi buncit.
“Elektabilitas Ganjar Pranowo-Mahfud Md 24,5 persen, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka 46,7 persen, dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 21,0 persen,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam rilis surveinya, Selasa (26/12/2023) dikutip dari Republika.
Sementara dalam simulasi 2 nama, elektabilitas pasangan Ganjar-Mahfud juga membuntuti Prabowo-Gibran dengan raihan 28,4 persen. Dalam simulasi 2 nama yang lain Ganjar-Mahfud unggul atas Anies-Muhaimin.
“Ganjar Pranowo-Mahfud MD 43 persen dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 38,5 persen,” kata Burhanuddin.
Adapun survei ini digelar pada 23-24 Desember 2023 atau setelah debat cawapres kedua yang digelar pada 22 Desember 2023 lalu. Survei melibatkan 1.217 responden yang dipilih secara acak.
Survei dilakukan dengan metode wawancara langsung lewat telepon oleh pewawancara yang sudah profesional dengan margin of error kurang lebih 2,9 persen dan tingkat kepercayaannya 95 persen.
Sumber: populis