GELORA.CO - Beredar video umat Kristiani dihadang oleh pemilik rumah saat mengadakan kebaktian (ibadah) di rumah kontrakan di Kota Padang.
Peristiwa itu diketahui terjadi pada Selasa (29/8/2023) malam di kawasan Banuaran, Kecamatan Lubuk Begalung.
Kasat Reskrim Polresta Padang, Kompol Dedy Ardiansyah Putra, membenarkan kabar tersebut. Menurutnya, keributan itu terjadi karena permasalahan dalam bersosial masyarakat.
"Itu bukan pengusiran. Ini lebih ke masalah etika dalam bersosial masyarakat. Jadi, mereka (umat Kristiani) ini ngontrak. Menurut versi masyarakat di sana, mereka melaksanakan ibadah. Ibadah mereka kan nyanyi-nyanyi," katanya, Rabu (30/8/2023).
Kemudian, kegiatan mereka tersebut dianggap mengganggu ketertiban masyarakat sekitar dan akhirnya ditegur. Namun, mereka tidak merespon dengan baik sehingga terjadilah kericuhan.
"Salah satu keluarga yang punya rumah ini memecahkan kaca rumah itu karena menganggap rumahnya sendiri," katanya.
Deddy memastikan kericuhan kedua belah pihak itu terjadi bukan karena pelarangan untuk beribadah. Namun, lebih kepada etika dalam sosial masyarakat.
"Kejadiannya bertepatan di masjid sedang mengaji, kemudian mereka juga menghidupkan musik juga gitu," jelasnya.
"Jadi mereka ada satu keluarga. Kemudian mengajak warga lain yang beragama Kristen (Nias) juga. Di situ masyarakat tidak setuju," katanya lagi.
Menurut Dedy, pihaknya telah merima laporan terkait kejadian itu. Laporan itu berasal dari keluarga Kristiani.
"Kedua belah pihak juga akan saling lapor. Untuk sekarang kami akan lakukan upaya mediasi dan bisa diselesaikan secara kekeluargaan," katanya.
Sumber: suara