Diungkap Denny Indrayana, Ada Partai yang Minta Advokasi Hukum, 'Syaratnya Tidak Boleh Dukung Anies'

Diungkap Denny Indrayana, Ada Partai yang Minta Advokasi Hukum, 'Syaratnya Tidak Boleh Dukung Anies'

Gelora News
facebook twitter whatsapp



GELORA.CO - Anies Baswedan adalah salah satu calon presiden (capres) yang diunggulkan untuk maju ke Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Namun, di saat bersamaan, sosok ini dianggap sebagai “musuh” rezim saat ini karena berbagai macam faktor.

Sosok Anies Baswedan saat ini mendapat dukungan dari Koalisi Perubahan yang berisikan Partai NasDem, Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Namun, pakar politik dan hukum Denny Indrayana menyebut kalau mantan Gubernur DKI Jakarta ini berpeluang mendapat basis lebih.

Hal ini secara tidak langsung diungkapkannya di kanal YouTube Refly Harun, disadur pada Kamis (18/5/2023). Denny Indrayana mengatakan kalau ada partai yang memiliki basis pendukung sama dengan Anies Baswedan, tapi tidak mendukungnya.

“Jadi saya pernah berkomunikasi dengan salah satu pimpinan partai, ada kebutuhan untuk advokasi hukum. Dia bilang ‘Oke saya bisa bantu, syaratnya cuman satu: tidak mendukung Anies Baswedan,” kata Denny Indrayana.

Meskipun tidak menyebutkan nama partai, Denny Indrayana mengatakan kalau partai ini adalah partai yang memiliki basis serupa dengan Anies Baswedan. Anehnya, partai ini justru malah memilih calon lain untuk mereka dukung. Dan ada alasan di balik itu.

“Saya bilang, ‘Bukankah Anda basisnya adalah pemilih-pemilih Anies?’ Dan dia mengatakan betul. Saya tanya lagi ‘Kenapa tidak mendukung Anies’, dan dijawab nanti 2024 bisa hilang,” tuturnya.

Maksud dari perkataan Denny Indrayana ini adalah adanya kemungkinan partai yang dimaksud hilang dari parlemen dan tidak memiliki electoral threshold cukup di 2024, sehingga tidak bisa punya kader yang duduk di DPR.

Selain itu, Denny Indrayana juga mengatakan bahwa alasan istana mendukung Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo adalah karena jika Pilpres 2024 hanya diikuti oleh 2 capres tersebut, maka tidak akan ada Anies Baswedan di dalamnya.

“Jadi, ada survei CSIS yang dibaca oleh Beliau, menunjukkan kalau head to head antara Ganjar dan Anies, maka Anies menang. Demikian juga kalau head to head antara Prabowo dan Anies, maka Anies juga menang. Yang diharapkan adalah sebenarnya hanya ada 2 pasangan calon, yaitu Ganjar dan cawapresnya dan juga Prabowo sama cawapresnya,” beber Denny Indrayana.

Ketiadaan Anies Baswedan membuat Jokowi lebih leluasa dalam meneruskan kebijakan dan tidak ada hukum yang nantinya menjeratnya.

Sumber: kontenjatim

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA