Anthony Budiawan: Transaksi Janggal Rp300 Triliun Tidak Terungkap Tuntas, Mahfud Tak Berdaya

Anthony Budiawan: Transaksi Janggal Rp300 Triliun Tidak Terungkap Tuntas, Mahfud Tak Berdaya

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS) Anthony Budiawan menyayangkan berbagai kasus yang menyeret Kementerian Keuangan (Kemenkeu) tidak pernah diusut tuntas secara mendalam. Anthony mencontohkan kasus yang melibatkan eks pejabat pajak yaitu Gayus Tambunan dan Angin Prayitno.

“Saya lihat pencucian uang kasus besar Gayus Tambunan dan Angin Prayitno dalam kasus penerimaan suap. Harta kekayaan mereka kalah besar dari suap mereka terima. Asal muasal kronologi sempurna Angin Prayitno pidana pencucian uang. Kasus ini tidak mengerucut siapa pemberi gratifikasi pajak yang tidak dibayarkan,” ujar Anthony dalam ‘Diskusi Publik: Membongkar Transaksi Gelap 300 T, Siapa Bermain?’ di Gedung Joang ’45, Jakarta, Senin (20/03/2023), yang digelar kelompok relawan Anies Baswedan Rakyat Indonesia Bersatu (ABRI-1).

Menurut Anthony, gembar-gembor Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD tidak punya kekuatan besar mengungkap tuntas transaksi gelap Rp300 triliun di kementerian tersebut.

“Statement Pak Mahfud 100% pegawai pajak memiliki pendapatan tidak normal dan KPK 134 pegawai pajak main saham. Kemudian Mahfud mengeluarkan statement Rp300 triliun yang beredar di  Kemenkeu. Saya bersimpati pada Pak Mahfud yang ingin membersihkan negara ini tapi saya lihat Pak Mahfud tidak berdaya melanjutkan ini,” tutur Anthony.

Anthony mendesak transaksi gelap Rp300 triliun tersebut harus segera diungkap kepada publik secara tuntas. Menurut Anthony, apabila kasus tersebut tidak diusut tuntas atau tidak diungkap semuanya maka akan berefek parah pada kemiskinan di Indonesia.

“Ini harus dibuktikan siapa saja yang terlibat. Ini Rp300 triliun bukan angka main-main, ini menyebabkan kemiskinan di Indonesia. Peningkatan kemiskinan tiga tahun 2019-2022 angka kemiskinan naik 1,57 juta orang dan mengulang Maret-September 2022 naik 200 ribu,” ungkap Anthony.

Maka dari itu, dia menginginkan calon pemimpin yang dapat mensejahterakan rakyat ke depannya. “Indeks korupsi makin memburuk dan kemiskinan bertambah. Saya menginginkan calon presiden memiliki tujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat seluas-luasnya,” tegas Anthony.

Sumber: inilah
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita