Jejak Taman Ratu Safiatuddin: Diresmikan Megawati, Dilarang untuk Anies

Jejak Taman Ratu Safiatuddin: Diresmikan Megawati, Dilarang untuk Anies

Gelora News
facebook twitter whatsapp


Taman Ratu Safiatuddin telah berdiri sejak 2004. Tempat pergelaran berbagai acara kebudayaan di Aceh. Nama lokasi ini sempat viral karena dilarang untuk kegiatan safari politik Anies Baswedan.

Ada ungkapan bahwa tempat ini mirip Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di Jakarta. Tapi ini bukanlah di ibu kota negara, melainkan di ujung barat Indonesia: Kota Banda Aceh, ibu kota Aceh.

Namanya Taman Ratu Safiatuddin. Ada juga yang mengganti kata ratu di nama ini dengan sultanah. Sebab, beberapa kalangan menilai Kesultanan Aceh Darussalam menyebut sultanah untuk pemimpin perempuan masa itu.

Taman ini berada di Jalan Taman Sri Ratu Safiatuddin, Kuta Alam. Persis di samping kantor gubernur Aceh. Dekat Masjid Oman Al-Makmur dan tidak jauh dari Stadion H Dimurthala, markas klub Persiraja Banda Aceh.

Dibilang mirip TMII karena di sini tiap kabupaten dan kota di Aceh memiliki anjungan khas daerahnya sendiri. Di kompleks ini, pengunjung mengenal berbagai daerah di Aceh dari corak anjungannya. Terutama ketika pameran atau kegiatan pariwisata digelar.

Pembangunan taman ini dulunya untuk kegiatan Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-4 pada 2004. PKA adalah acara rutin pelestarian kebudayaan Aceh sejak 1958. Kedua digelar pada 1972 dan ketiga pada 1988.

Belasan tahun setelah itu, PKA jeda hingga yang ke-4 digelar lagi pada 2004. Pemerintah membangun tempat khusus untuk kegiatan ini. Yang kelak diberi nama Taman Ratu Safiatuddin.

Safiatuddin anak Sultan Iskandar Muda, pemimpin Aceh nan dikenang hingga kini. Sultanah Safiatuddin memerintah Kesultanan Aceh Darussalam antara tahun 1641-1675. Mengenang sang ratu, namanya ditabalkan di taman itu.

Mengakhiri jeda 16 tahun, PKA ke-4 berlangsung pada 19-28 Agustus 2004. Kala itu, Presiden Megawati datang ke Aceh untuk membuka PKA sekaligus meresmikan taman ratu.

Dalam pidatonya saat itu, Megawati turut meneladankan Ratu Safiatuddin sebagai sosok pemimpin perempuan. "Sudah bertahun-tahun saya mencari tahu soal kepemimpinan perempuan dan pada kenyataannya hanya di tempat inilah yang membantah pernyataan perempuan tidak boleh menjadi pemimpin," katanya.

Tahun-tahun selanjutnya hingga kini, Taman Ratu Safiatuddin terus dipakai untuk berbagai acara. Ketika Irwandi Yusuf dan Muhammad Nazar terpilih menjadi gubernur-wakil gubernur pertama setelah Aceh damai, taman ini jadi lokasi pergelaran kenduri rakyat.

***

Sabtu, 3 Desember 2022, taman ini sejatinya juga tempat acara Anies Baswedan, bakal calon presiden dari Partai Nasdem. Tapi belakangan gagal dipakai setelah izin yang dikeluarkan dicabut pada 28 November lalu.

"Pencabutan izin karena lokasi yang ditujukan sedang tahap rehabilitasi dan perawatan. Oleh sebab itu, kami mohon maaf atas ketidaknyamanan,” kata Almuniza Kamal, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh.

Gagal di taman, acara Anies Baswedan digeser ke lapangan sepak bola Pango, Banda Aceh. Di sana, Anies berorasi sejumlah hal, termasuk perjuangan menghadirkan keadilan di Indonesia. []

Sumber: kumparan
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita