Ibunda Ungkap Telepon Terakhir Sertu Ari yang Gugur Ditembak KKB Papua

Ibunda Ungkap Telepon Terakhir Sertu Ari yang Gugur Ditembak KKB Papua

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -Titik Kisworini (61), ibunda Sertu Ari Baskoro prajurit TNI AD yang gugur tertembak KKB Papua, mengaku kerap berkomunikasi dengan putra ketiganya. 

Sertu Ari bahkan kerap bercerita soal pengalamannya selama bertugas di Papua.

"Hampir tiap hari telepon, kadang video call kangen lihat orang tua dan keluarganya. Yang diceritakan paling seputar harga makanan di sana mahal, harus naik perahu kalau belanja bulanan, kebiasaan hidup di sana juga," kata Ibunda Ari, Titik Kisworini saat ditemui detikcom di rumahnya, Senin (22/11/2021).

Titik mengungkap Ari juga kerap bercerita soal kegiatannya belajar dan bermain bersama anak-anak di Papua. Titik pun mengaku Ari juga sempat pamit ketika hendak berangkat bertugas ke Suru-suru.


"Dia pamit mau ke Suru-suru itu tanggal 14 November, setelah itu susah nggak bisa dihubungi lagi. Mungkin karena sinyal di sana susah," terangnya.

Namun keesokan harinya, Titik mengaku kembali hilang kontak dengan putra ketiganya. Kala itu dia masih berpikir kendala sinyal.

"Saya mulai hilang kontak sekitar tanggal 15 November dan beberapa kali keluarga juga berusaha menghubunginya namun selalu nggak bisa. Mungkin karena di sana sinyalnya susah," lanjutnya.

Titik pun mengaku tidak merasakan firasat apapun sebelum putra bungsunya gugur. Sebagai ibu, dia hanya berdoa untuk keselamatan putranya.

"Nggak ada firasat apapun, biasa saja. Tiap saat saya doakan Ari agar Allah memberikan perlindungan dan keselamatan bagi Ari saat menjalankan tugasnya di mana saja," tambahnya.

Sebelumnya diberitakan, Sertu Ari Baskoro prajurit TNI AD gugur usai tertembak KKB Papua pada Sabtu (20/11) lalu. Sertu Ari mengemban tugas sebagai prajurit TNI AD dari Satuan BKO Aparat Teritorial (Apter) Koramil Persiapan Suru-suru, Yahukimo, Papua selama 1 tahun.

Sertu Ari Baskoro sempat bertugas di Aceh pada 2016 lalu, dan tercatat sudah 11 bulan bertugas di tanah Papua. Dia semula direncanakan akan kembali bertugas di Aceh pada Desember mendatang.


Kodim 0715/Kendal sempat menawarkan agar jenazah dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP). Namun ayahanda Ari berkehendak agar anaknya dimakamkan di pemakaman keluarga dengan alasan agar lebih dekat dengan rumah keluarga.

Para pelayat pun berdatangan ke rumah duka siang ini. Di antaranya Pangdam IV/Diponegoro Mayjen Rudianto, Kapolda Jateng Irjen Ahmad Lutfhi, Bupati Kendal Dico M Ganinduto dan forkopimda.(detik)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita