Tak Kunjung Turun, Nyoman Sumatra Ditemukan Tak Bernyawa di Pohon Kelapa Setinggi 30 Meter

Tak Kunjung Turun, Nyoman Sumatra Ditemukan Tak Bernyawa di Pohon Kelapa Setinggi 30 Meter

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Seorang pria paruh baya warga dusun Tukad Sabuh, Desa Duda Utara, Selat, Karangasem, Bali meninggal di dahan pohon kelapa setinggi 30 meter, Jumat (8/10/2021). Kematian pria bernama I Nyoman Sumatra (50) tersebut menggegerkan warga setempat.

Awalnya diceritakan bahwa Sumatra izin pamit dari rumah sekitar pukul 08.30 WIta untuk memetik buah kelapa di pohon yang tidak jauh dari rumahnya. Sumatra pun memanjat satu pohon kelapa dan bermaksud memetik buah di pohon pinang dengan cara memanjat pohon kelapa yang ada di dekat pohon pinang tersebut menggunakan tongkat (joan) yang dibawa naik.

Namun demikian, Sumatra tak kunjung turun. Setelah seorang anggota keluarganya yang bernama Wayan Dirga naik ke atas pohon kelapa tersebut, ia melihat Sumatra sudah dalam kondisi tak sadarkan diri.

Dirga juga sempat berupaya untuk memberikan pertolongan dengan cara mengoleskan balsam yang ia bawa ke bagian ulu hati Sumatra. Namun ketika dioleskan, Dirga merasakan tubuh Sumatra sudah dingin. Saat itu ia juga sempat memeriksa denyut nadi di leher dan di tangan namun denyut tersebut tak dapat dirasakan.

"Saat saya naik, saya melihat sudah dalam posisi telentang di dahan pohon kelapa, tubuhnya sudah dingin, saya sempat oleskan balsem ke bagian ulu hatinya dan memeriksa nadinya," kata Dirga.

Ketika berada di atas pohon kelapa, Dirga juga mendapati tongkat bambu dan sabit yang hendak Sumatra gunakan untuk mencari buah jambe masih ada di dekatnya. Selain itu, Dirga juga melihat ada buah kelapa muda juga yang sudah dipetik di dekat tubuh Sumatra.

"Saya temukan kelapa muda yang sudah dipetik di sampingnya, kemungkinan ia hendak meminum air kelapa muda tersebut tetapi belum sempat diminum keburu tidak sadarkan diri," tandasnya.

Sementara itu, Tim Basarnas, BPBD dan damkar Karangasem yang turun langsung ke lokasi cukup kesulitan untuk melaksanakan evakuasi penurunan tubuh Sumatra dari atas pohon kelapa. Sejumlah warga turut membantu menjadi relawan membawa tali naik ke atas pohon.

"Ya kita cukup kesulitan untuk mengikatkan tali di tubuh jenazah. Posisi jenazah berada telentang diantara dahan pohon kelapa, " jelas Kordinator Pos SAR Karangasem, I Gusti Ngurah Eka Wiadnyana sat dijumpai di lokasi evakuasi.

Setelah sekitar satu jam berlangsung, satu anggota Basarnas akhirnya berhasil naik bersama Wayan Dirga ke atas pohon untuk mengikat tubuh Sumatra. Tubuh Sumatra kemudian berhasil diturunkan dan langsung di periksa oleh petugas medis yang telah bersiaga sekitar pukul 12.00 Wita.

Saat diperiksa beberapa saat, tim medis akhirnya menyatakan bahwa Sumatra sudah meninggal dunia. Ia diduga meninggal dunia akibat serangan jantung.

Di satu sisi, anak korban, I Putu Suarmika mengungkapkan, sebelum kejadian ayahnya tidak sempat mengungkapkan keluhan apapun. Hanya saja, diakuinya belakangan ini ayahnya tersebut sempat mengatakan bahwa merasa mudah kelelahan saat beraktivitas.

"Tidak ada keluhan, tapi memang belakangan ini sempat mengatakan mudah lelah saat beraktivitas," kata Suarmika.[suara]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita