Kemarin Polisi Smackdown Mahasiswa, Sekarang Polisi Pukuli Warga sampai Terkapar

Kemarin Polisi Smackdown Mahasiswa, Sekarang Polisi Pukuli Warga sampai Terkapar

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Polisi kembali mendapat sorotan tajam bertubi-tubi. Setelah kemarin polisi smackdown mahasiswa, hari polisi pukul warga sampai terkapar.

Itu terungkap dari video polisi pukul warga yang viral di media sosial, Kamis (14/10/2021).

Dalam video itu, terlihat polisi pukul warga di pinggir jalan yang ramai.

Terlihat seorang oknum polisi dengan atribut polisi lalu lintas melayangkan pukulan keras kepada serang warga yang terduduk di tanah.

Dengan gampangnya, oknum polantas itu melayangkan pukulan dengan tangan kanannya hingga suaranya terdengar cukup jelas.

Mendapat pukulan itu, warga yang mengenakan jaket merah maroon itu pun langsung terkapar di atas tanah.

Beberapa saat kemudian, korban bangkit dan melawan dengan melemparkan batu ke arah oknum polisi tersebut.

Namun oknum polisi itu kembali melayangkan pukulan kepada korban yang sudah tak berdaya.

Beruntung, aksi polisi pukul warga itu langsung dihentikan seorang anggota polisi lain dan warga.

Terlihat pula sepasang laki-laki dan perempuan renta menangisi korban yang tengah terkapar tak berdaya.

Sesaat kemudian, warga pun langsung berdatangan mendekati korban yang tak bergerak.

Sedangkan seorang wanita berkerudung coklat muda terlihat menangis dan histeris sembari memeluk korban.

Disebutkan, peristiwa polisi pukul warga sampai terkapar itu terjadi di Deli Serdang, Sumatera Utara.

Dikonfirmasi wartawan, Kapolresta Deli Serdang Kombes Yemi Mandagi membenarkan oknum polisi pukul warga itu adalah anak buahnya.

“Atas nama pimpinan Polda Sumatera Utara, Bapak Kapolda, Kapolresta Deli Serdang mengucapkan permohonan maaf,” kata Yemi, Kamis (14/10/2021).

Ia menjelaskan, peristiwa oknum polisi pukul warga itu terjadi pada Rabu (13/10) sekitar pukul 11.00 WIB.

Aksi polisi pukul warga itu, kata Yemi, diawali dari pelanggaran lalu lintas yang dilakukan korban bernama Andi Gultom.

Saat itu, oknum polisi dimaksud tengah berada di simpang Cemara.

“Terjadi perselisihan paham dengan salah satu pengendara yang menyebabkan personel kita melakukan pemukulan kepada saudara Andi Gultom oleh Aipda Gonzalves,” jelasnya.

Yemi memastikan, pihaknya akan menanggung semua biaya pengobatan Andi Gultom sampai sembuh.

“Kami bertanggung jawab untuk penyembuhan saudara Andi Gultom,” tandasnya.[pojoksatu]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita