FX Rudy Bela Kader 'Celeng', Singgung Banteng Celengan

FX Rudy Bela Kader 'Celeng', Singgung Banteng Celengan

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo membesarkan hati kader yang disebut celeng karena mendahului Ketum Megawati Soekarnoputri soal capres. 

FX Rudy bahkan menyinggung lebih baik menjadi banteng celeng ketimbang banteng celengan. 

Apa maksudnya?
"Dengan adanya pernyataan Mas Bambang Pacul yang deklarasi capres itu celeng, saya lebih senang jadi banteng celeng. Karena banteng celeng ini menurut saya yang tegak lurus," terang Rudy saat ditemui di rumahnya, di Pucangsawit, Jebres, Solo, Kamis (14/10/2021).

Rudy lalu menyinggung kasus deklarasi di PDIP bukan hanya mendukung Ganjar Pranowo, melainkan Puan Maharani. Dia berharap polemik banteng vs celeng ini tak perlu diperpanjang lagi.


"Dan yang deklarasi tidak hanya Ganjar kok, Mbak Puan juga deklarasi. Jika ini terus diperkeruh lama-kelamaan banteng-banteng celeng ini akan deklarasi semua, karena banteng celeng ini adalah banteng yang tegak lurus bukan banteng celengan," urai Rudy.

Rudy pun meminta kader yang disebut celeng berdasarkan pernyataan Ketua DPD Jateng Bambang 'Pacul' Wuryanto, berbesar hati. Dia pun mengutip petuah lama soal celeng, yang disebut selalu berjalan lurus.

"Diambil positifnya saja itulah yang namanya kader yang tegak lurus seperti celeng itulah kader yang sesungguhnya, bukan yang banteng celengan, kalau banteng celengan itu hanya berpikir bagaimana mengumpulkan pundi-pundi saja," ungkapnya.


Rudy lalu menyinggung soal banteng celengan yang disebut selalu mengumpulkan pundi-pundi uang. Menurutnya kader banteng celeng justru lebih baik ketimbang banteng celengan.

"Banteng celeng ini adalah kader yang berjuang mencari suara sebanyak-banyaknya, tidak menggantungkan kepada orang lain tapi bagaimana mendapatkan sesuatu yang baik bagi bangsa dan negara," ucapnya.

"Untuk itu saya sangat mendukung dengan teman yang dikatakan banteng celeng tidak perlu berkecil hati," tutur Rudy.(detik)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita